Selasa, 07 April 2015

SI ANAK GEMBALA

beratap langit
beralas rumput ilalang
kau tersenyum di bawah rindangnya dedaunan
dibuai angin temaram
berkawan seruling bambu
yang mengalunkan syair syahdu
melengking bunyinya
bak nyanyian ombak yang menghentak
berdeburan ke bibir pantai
berkejaran di atas karang
yang tegak dan garang
itulah nyanyian laut yang setiap senja menjemput
tanpa baju tanpa tutup kepala
kau nampak bersahaya
meski tulang igamu berbaris rapi dan tertawa
melihat dua ekor lembu
terpana dengan alunan serulingmu yang merdu
di tengah hamparan ladang yang luas terbentang
hijau memukau
sejenak kau lupakan dukamu sepuluh tahun lalu
kala Tsunami menggila, memporakporandakan semuanya
membawa sanak keluwargamu ke dasar samodra
hingga kau sebatang kara
dengan serulingmu kau sapa laut
tuk menitipkan rindu
pada gelombang kau titipkan doa
tuk saudaramu di surga
kau kabarkan pada mereka
kau Si Anak Matahari yang perkasa
kaulah Si Anak Angin yang suka mengelana
bersama kerbaumu di pangkuan padang ilalang
kau tetap riang
karena esuk ayahmu,mentari kan bersinar
membelai wajahmu berbinar
dan dekapan angin, ibumu nan lembut
membuatmu damai dibuai harmoni alam
Manggisan Asri, 26 Desember 2014

Tidak ada komentar: