Selasa, 07 April 2015

BULAN ITU

dua puluh dua desember dua ribu sebelas
masih membekas
kala itu keringat mengucur deras
karna otak diperas
dalam sidang pergulatan
wujudkan impian
mengenakan toga yang kedua
lembar-lembar tesis seolah berdesis
agar pendadaran segera habis
hati dan jiwa hampa, semua jadi lupa
para doktor pun tertawa
tuk cairkan suasana
tak disangka dalam kapasitas ilmu
yang membekukan waktu
masih ada nurani tuk jernihkan hati
yang berselimut kalut
hingga ujian usai dan doa syukur meluncur
jabat tangan erat terjulur
pada dosen penguji yang berjiwa luhur
ku tahu ketika itu Hari Ibu
hari mulia tuk wanita
yang telah melahirkan putra-putri tercinta
semangat pertaruhan jiwa lah
yang tlah membasahi nadi
mengalir di sekujur tubuh penuh peluh
akhirnya ujian pun berhasil kutempuh
terima kasih ibu, doamu adalah jiwaku
terima kasih anak-anak dan suamiku, semangatmu adalah darahku
desember terasa biru meski hujan terus memburu
(Terima kasih kawanku, Jusuf AN, togamu telah menginspirasi lahirnya puisi yang terkenang peristiwa tiga tahun yang lalu. Meski hanya puisi abal-abal tapi kesanggupan tuk budayakan literasi tentu kau kenal)
Manggisan Asri, 23 Desember 2014

Tidak ada komentar: