Selasa, 07 April 2015

POTRET HIDUP

memandangmu tersayat sembilu
teriris tajam dalam menghujam
menggoreskan luka menganga
hampa di dada
ke mana lagi kan bersembunyi
rumah telah tergerus nafsu-nafsu rakus
pemuja harta penggali bumi
mengeruk menggaruk tempat berpijak, beranak-pinak
kau injak dan gasak
hingga luluh lantak
kau benar-benar tak peduli
tutup mata, telinga dan hati
kau renggut semua
tinggal jurang-jurang kau sisakan
juga lubang-lubang dalam, mengerikan
yang kau goreskan dengan keserakahan
anak cucu kelak tak kan tergelak
riang bercanda di tanah lapang
di bawah rindangnya daun-daun
bergelimpangan di semak belukar
apalagi berkelakar
karena tanah sekeliling telah terbakar matahari
terpanggang di sisa-sisa galian keji
hanya lubang-lubang maut
bertebaran di setiap sudut
teganya kau kebiri jiwa-jiwa renta
yang tak kuasa berkata dan tak berdaya
menahan ulah sang perkasa

Manggisan Asri, 31 Maret 2015

Tidak ada komentar: