Sudah
lama sih muncul ide buat nulis
cerita-cerita ringan, unik, lucu, aneh, dan kocak yang terjadi di sekitar kita.
Yah, hidup itu penuh canda tawa, kekocakan dan kadang kelakar-kelakar kecil
yang sungguh luar biasa bila kita lewatkan. Kadang juga terjadi perilaku yang membuat
geli dan bikin senyum simpul. Setiap mendapati itu, aku ingin segera
menggoreskan pena buat mengabadikan pesona / tamasya verbal maupun visual tersbut, mumpung
belum lekang termakan waktu. Oke, siap untuk berselancar di sini…? Aku mulai
nih ……
Judul : Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di
Indonesia
Oleh : Eko Hastuti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Isu
lemahnya mutu pendidikan di Indonesia sudah bukan rahasia lagi. Permasalahan
ini bahkan sering menjadi topik hangat di berbagai forum ilmiah, diskusi
ilmiah, polemik media atau ruang lain yang prihatin akan kondisi pendidikan
kita.Era transisi yang ditandai dengan
tumbuhnya proses demokrasi telah memasuki dunia pendidikan nasional antara lain
dengan lahirnya Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Hal tersebut seolah-olah belum dapat menyelesaikan permasalahan
tentang mutu pendidikan di Indonesia. Sebagaimana diatur dalam Undang – Undang
No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, tanggung jawab pemerintah pusat
sebagian besar diserahkan kepada pemerintah daerah, hanya beberapa fungsi saja
yang tetap berada di tangan pemerintah pusat. Tentu saja perubahan dari sistem
yang sentralisasi ke desentralisasi ini membawa konsekuensi-konsekuensi yang jauh di
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Menurut
Imam Subkhan, S.Pd, “ Pendidikan karakter dapat ditempuh melalui berbagai
kegiatan pada jalur ekstrakurikuler “ (Suara Merdeka, 24 September 2011). “
Dengan mewajibkan siswa mengikuti salah atu kegiatan ekstrakurikuler yang
diminati, maka penanaman nilai-nilai, tanggung jawab, kreatifitas, kemandirian,
keberanian, sikap empati, dan kepedulian sosial dapat terpatri lebih kuat pada
diri siswa, “ imbuhnya.
Garis adalah
coretan panjang baik lurus, bengkok atau melengkung. Garis lurus dapat menjadi
haluan atau tuntunan hidup. Kalau hidup kita isi dengan berbagai aktivitas
positif. Ya…lurus tidaknya garis yang kita buat akan berdampak pada garis hidup
itu sendiri. Namun, buatlah garis yang lurus jangan bengkok atau melengkung
kalau ingin hidup kita baik-baik saja. Minimal itu upaya kita, doa kita, dan
harapan/asa kita. Bukankah kita hanya bisa berusaha, Tuhan Sang Penentu garis
hidup itu sendiri? Kata orang bijak,
garis hidup itu sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Hanya kita sendiri yang bisa
menjaga, memelihara, memupuk dan mengembangkannya, atau mengubah bila itu
mungkin.
Pertemuan rutin KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Srikandi berlangsung pada hari Senin,17 Oktober 2011 jam 16.00 s/d 18.00 WIB di Rumah Belajar Srikandi, Andongsili, Mojotengah,Wonosobo. Hadir pada acara tersebut, Umi Khulsum, pustakawan Perpusda Wonosobo ” Widya Taruna Loka”. Dalam sambutannya, Umi Khulsum menekankan bahwa konsep Perpustakaan kalau sudah lomba harus ada bekasnya. Artinya, perpustakaan yang sudah pernah maju lomba dan mendapat juara (1, 2 atau 3) harus tetap eksis keberadaannya. Apalagi menurut sifatnya bahwa Perpustakaan itu termasuk ilmu sosial yang selalu berkembang setiap saat. Maka, penyelenggaraan Perpustakaan harus mengikuti perkembangan zaman. Minimal pelayanan ke pemustaka menggunakan sistem otomasi, memiliki blog dan menyediakan koleksi buku yang baru. Bila program otomasi belum bisa, minimal kegiatan pelayanan berjalan rutin, memiliki program kerja, dan pembagian petugas jaga/piket yang jelas dan terlaksana.
Untuk mengisi kegiatan tengah semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 ini, SMPN 1 Wonosobo mengadakan kegiatan bidang akademis dan non akademis. Kegiatan bidang akademis berupa Tes Mid Semester untuk semua mata pelajaran yang telah berlangsung mulai tanggal 10 s/d 14 Oktober. Sedang bidang non akademis mulai dilaksanakan hari Sabtu, 15 Oktober s/d Selasa, 18 Oktober. Kegiatan non akademis sangat beragam, mulai dari Lomba Bola Voli antar kelas untuk anak putra, Lomba Yel-Yel, Lomba Story Telling dan Lomba Menyanyi Tunggal. Kegiatan yang tidak bersifat lomba adalah Olah Raga Gembira yang diikuti semua warga Spensa Wonosobo dan hiburan solo orgen yang ditampilkan oleh siswa,guru, dan karyawan yang berbakat menyanyi.
(Artikel disampaikan pada Pertemuan KSM Srikandi, Senin, 17 Oktober 2011 di Perpustakaan Srikandi, Wonosobo)
Alhamdulillah, hingga detik ini kita masih diberi kehidupan oleh Alloh SWT. Kata kehidupan berasal dari kata dasar hidup. Tahukah anda bahwa kata hidup di dalam kamus itu memiliki banyak arti? Ternyata arti kata hidup ada 13 macam. Dua diantara makna tersebut perlu kita ketahui agar hidup kita lebih hidup dan tetap berjalan dengan baik, sukses dan bahagia.
2. Peserta : a. Siswa kelas VII sebanyak 25 orang ( 16 perempuan 9 laki-
laki)
b. Siswa kelas VIII sebanyak 13 orang (perempuan semua)
3. Kegiatannya : Kegiatan pertama ekskul jurnalistik meliputi :
a. pendataan peserta
b. penjelasan umum tentang jurnalistik
c. ruang lingkup kegiatan
d. jenis-jenis tulisan jurnalistik
Kapan (When)
: Selasa, 4 Oktober 2011, Jam 14.00 s/d 16.00 WIB
Di mana
(Where)
: Ruang Multimedia, SMPN 1 Wonosobo
Mengapa (Why)
: - Jurnalistik merupakan salah satu ekstrakurikuler pilihan di SMPN 1
Wonosobo
-Ekskul jurnalistik menjadi wadah bagi siswa yang gemar membaca dan menulis
-Ekskul Jurnalistik dapat mengembangkan bakat dan minat di bidang
tulis menulis dan dapat membentuk karakter siswa yang positif
- Karya Jurnalistik menjadi salah satu bentuk pencitraan publik
Bagaimana
(How)
: Kegiatan dimulai tepat jam 14.00 dan diakhiri tepat jam 16.00 WIB
Kegiatan berjalan lancar. Setelah pendataan peserta dan mengisi daftar hadir, pembimbing menyampaikan penjelasan umum dan diselingi pertanyaan peserta. Pembimbing menjawab pertanyaan dengan contoh-contoh dengan media Power Point.