“Adanya
tantangan kemajuan teknologi yang semakin cepat, menuntut peran dan tanggung jawab
yang tepat dan cepat pula. Pendidikan menjadi kunci peningkatan SDM yang dapat
menjawab tantangan itu. Guru sebagai salah satu faktor yang berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas pendidikan dituntut memenuhi sejumlah kompetensi
yang sudah ditetapkan.
Yang tidak mau akan tertinggal gerbang kereta perubahan” kata Aufrida Kriswati, Kepala Bidang PPTK Jawa Tengah saat membuka Workshop Peningkatan Kompetensi Action Research Guru SD-SMP RSBI dan SMA-SMK, Senin, 13 Februari 2012 lalu di Aula H LPMP Jateng, Jl. Kyai Mojo Srondol Semarang. Acara yang dikuti oleh 140 guru SD-SMP RSBI dan 140 guru SMA-SMK dari 35 kabupaten/kota ini berlangsung empat hari, Senin s/d Kamis, 13-16 Februari 2012.
Yang tidak mau akan tertinggal gerbang kereta perubahan” kata Aufrida Kriswati, Kepala Bidang PPTK Jawa Tengah saat membuka Workshop Peningkatan Kompetensi Action Research Guru SD-SMP RSBI dan SMA-SMK, Senin, 13 Februari 2012 lalu di Aula H LPMP Jateng, Jl. Kyai Mojo Srondol Semarang. Acara yang dikuti oleh 140 guru SD-SMP RSBI dan 140 guru SMA-SMK dari 35 kabupaten/kota ini berlangsung empat hari, Senin s/d Kamis, 13-16 Februari 2012.
“ Menjadi guru
sekarang ini tidak boleh seperti tahun-tahun lalu (hanya mengajar saja), tetapi
harus membuat inovasi-inovasi baru, dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Hal ini bukan berarti pemerintah itu neka-neka, namun untuk
meningkatkan kompetensi guru” imbuh Aufrida tegas. “Di samping itu, Aufrida
juga menambahkan bahwa pemerintah juga membuat beberapa kebijakan baru, yakni :
peningkatan kualifikasi guru minimal
sarjana, sertifikasi guru secara bertahap pasca sertifikasi, dan pemetaan guru.
Sementara itu,
Sutarmanto (Kepala Seksi PPTK Diknas Bidang PPTK), mengarahkan bahwa pada
workshop penulisan PTK ini dipilih nara sumber yang professional supaya
kegiatan bermanfaat sebaik-baiknya sehingga guru memiliki kompetensi khususnya
penulisan karya ilmiah secara benar. Hasil akan dievaluasi dan dipilih karya
terbaik. Bentuk laporan di samping berupa laporan PTK, makalah , artikel, dan
poster bentuk bener. Karya berupa laporan PTK, makalah dan artikel dapat
diajukan untuk kenaikan pangkat guru. Khususnya artikel PTK harus
dipublikasikan di jurnal pendidikan. Pada Kegiatan yang didanai dari APBD
Provinsi Jateng Tahun Anggaran 2012 melalui DPA Dinas Pendidikan Jateng Nomor
057/DPA-2011 tanggal 8 Desember 2011 ini disajikan materi PKB, Teknis
Penyusunan Proposal PTK, Kerangka Teoritik dan Metode PTK, Data, Instrumen dan
Teknik Analisa Data, Permasalahan dan Tindakan Pemecahannya, Bahasa dan Notasi
Ilmiah, Teknik Menyusun Artikel PTK, dan Penyusunan Laporan Hasil PTK.
Materi PKB
(Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) yang disampaikan oleh pakar PTK,
widyaiswara senior LPMP Jateng, Mulyadi sangat menarik. Ditegaskan oleh beliau
bahwa guru sekarang harus professional. Cirinya : cakap, mahir/kompeten,
memiliki sertifikasi pendidik, selalu mengikuti pelatihan/diklat, jabatan guru
sebagai sumber peningkatan kehidupan, melakukan PTK, dan memiliki karya inovatif.
“ Bentuk karya inovatif berupa menemukan karya seni, menemukan teknologi tepat
guna, atau membuat alat peraga yang terbaru (belum ditemukan orang lain) “ kata
Mulyadi dengan diselingi humor yang segar. Nara sumber lain yang sebagian besar
Praktisi Pendidik dari Unnes juga sangat
jelas dan menarik dengan materi masing-masing. Peserta diharapkan mampu meyusun
proposal, menyiapkan instrumen, melakukan penelitian dan menyusun laporan PTK
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Ada pun pembinaan selanjutnya berdasarkan wilayah pembimbingan yang
terbagi menjadi tujuh yakni Karesidenan Semarang, Pati, Surakarta I, Surakarta
II, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Agar koordinator wilayah berkoordinasi
langsung dengan pembimbing di masing-masing karesidenan. (Eko Hastuti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar