(Arsip Tugas Mata Kuliah TQM Tahun 2009)
1.
Apakah organisasi Sdr mempunyai focus
pada customer? Usaha apa saja yang dilakukan untuk memahami keinginan customer?
Organisasi
tempat saya bekerja adalah salah satu SMP di Wonosobo. Sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI) yang pertama di kabupaten Wonosobo tentu mempunyai focus pada customer dalam
penyelenggaraan pendidikan. Baik itu pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.
Pelanggan internal meliputi siswa, orang tua siswa, dan komite sekolah. Sedang
pelanggan eksternal meliputi masyarakat , Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai
lembaga pendidikan setingkat lebih tinggi, instansi atau lembaga tertentu.
Beberapa
usaha yang telah dilakukan untuk memahami keinginan pelanggan antara lain :
a.
promosi, tentang program RSBI yang
meliputi visi , misi, tujuan, kegiatan, prestasi serta tata cara pendaftaran
siswa baru tahun pelajaran 2010/2011 ke SD-SD unggulan di kabupaten Wonosobo.
b.
sosialisasi, dengan membuat
spanduk/poster tentang penerimaan siswa baru dan dipasang di tempat-tempat strategis
serta mengumumkan melalui blog. Selain itu juga membuat brosur yang dibagikan
kepada calon peserta yang mendaftarkan diri di sekolah tersebut.
c.
komunikasi, dengan mengundang orang
tua siswa/wali dan pengurus Komite Sekolah untuk mengadakan rapat pleno Komite
guna membicara program dan pembiayaan program tersebut demi tercapainya tujuan
sekolah.
d.unjuk kualitas, dengan mengadakan perpisahan,
spenza action, dan gelar seni setiap akhir tahun sebagai pertanggungjawaban
kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa selama satu tahun.
e.
mengadakan kerjasama dengan lembaga bonafit guna memberikan kualitas layanan
prima kepada siswa berupa kegiatan unggulan atau tryout.
2.
Sejauh mana teamwork diberdayakan?
Team work di sebuah SMP
terdiri dari 2 wakil kepala sekolah, 4 pembantu urusan, wali kelas, guru, team pengelola keuangan
sekolah, dan kepanitiaan kegiatan sekolah yang sifatnya incidental.
Pemberdayaan Team work
:
a. Pembagian tugas team work secara
terstruktur, berdasarkan Surat Keputusan Pembagian Tugas bagi pembantu urusan,
wali kelas, guru mapel, guru BK, dan staf TU. Berdasarkan SK tersebut
masing-masing personil menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
b.Kepanitian kegiatan sekolah diberi
kewenangan penuh dalam menyusun rencana, melaksanakan, dan membuat laporan.
Kepala Sekolah hanya memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas tersebut.
Pembentukan kepanitiaan berdasarkan kemampuan dan kinerja seseorang, sehingga
team yang terbentuk solid dan mampu bertugas dengan kompak dan sukses.
3. Seberapa besar komitmen
managemen untuk meningkatkan mutu?
Untuk menyatukan komitmen dalam
meningkatkan mutu, seluruh unsur organisasi diwajibkan selalu mengacu ke visi,
misi, dan tujuan sekolah dalam setiap melaksanakan tugas /kegiatan sekolah.
Komitmen tersebut seperti : memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas, pelayanan secara ramah, sopan, dan cepat, kesanggupan
guru dalam menguasai IT, dan selalu meningkatkan kualitas pembelajaran,
disertai dengan control dan evaluasi Kepala Sekolah secara terprogram.
4. Seberapa besar pelibatan dan
pemberdayaan karyawan dilakukan?
Pemberdayaan karyawan (
guru dan karyawan) di sebuah SMP telah dilakukan hampir 85%. Yang 15% lainnya
masih diduduki oleh orang-orang tertentu yang dipandang berkompeten .
Orang-orang tersebut dipilih langsung oleh kepala sekolah sesuai dengan kaca
mata kepala sekolah.Guru dan karyawan di Instansi kamii belum semua PNS. Ada 3 orang guru
berstatus GTT, dan 11 orang PTT. Pelibatan dan pemberdayaan karyawan tidak
hanya mengutamakan yang PNS namun juga yang Non PNS, baik GTT maupun PTT.
Misalnya, GTT juga mendapat tugas
tambahan sebagai wali kelas, pengurus UKS atau ikut dalam kepanitiaan. PTT juga sering dilibatkan dalam
kepanitiaan kegiatan sekolah untuk bidang tertentu. Setiap guru memiliki tugas
fungasi yang berbeda, sebagai kendali pelaksaan tugas adalah jadwal pelajaran
dan surat keputusan.
5.
Seberapa besar pelatihan diberikan kepada karyawan?
Sesuai komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan
kepada customer, pihak sekolah beberapa kali melaksanakan kegiatan pelatihan
bagi guru maupun karyawan. Pelatihan bagi guru yang sifatnya penugasan peserta
mengikuti pelatihan ke luar baik tingkat
kabupaten, propinsi, nasional,maupun internasional, seperti (MGMP, diklat,
workshop, seminar, dll) selalu disuport oleh kepala sekolah. Pelatihan intern
sekolah juga dilakukan, seperti workshop pembuatan media pembelajaran berbasis
IT, workshop penilaian, pelatihan membuat blog, pelatihan membuat PTK,
pelatihan bahasa Inggris, dsbnya. Bagi karyawan TU juga diberikan pelatihan
yang sesuai dengan kebutuhan dalam peningkatan pelayanan kepada siswa, guru,
maupun orang tua siswa/wali.
6.
Menurut Saudara, apa yang masih perlu ditingkatkan dari kelima aspek di atas?
Yang
perlu ditingkatkan dari kelima aspek tersebut adalah pelibatan dan pemberdayaan
karyawan. Baik pelibatan guru maupun
karyawan TU belum maksimal. Pergantian personil dalam kepanitiaan juga belum
sportif sesuai dengan SDM yang dimiliki, masih ada unsur kedekatan/suka tidak
suka. Apabila pembentukan kepanitiaan ditugaskan kepada pembantu kepala sekolah
urusan tertentu juga belum obyektif. Ada kecenderungan berdasarkan
group/kelompok. Jadi belum memberi peluang kepada guru lain di luar team
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar