Oleh : Eko Hastuti
(Ketua RB Srikandi, Wonosobo, Jateng)
KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat)
Srikandi merupakan salah satu kelompok
binaan Perpustakaan Srikandi, Kelurahan Andongsili, Kecamatan
Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. KSM Srikandi mengadakan kegiatan rutin berupa
pertemuan tanggal 14 setiap bulannya.
Hanya apabila hari itu ada kegiatan lain, atau pengurus berkepentingan lain, acara baru digeser maju atau mundur dari tanggal tersebut. Di antara acara yang dilaksanakan saat pertemuan, antara lain sambutan dan pembinaan dari Ketua Perpustakaan Srikandi, Kupas Buku dan diskusi, Arisan, Laporan Keuangan, dll. Sekali waktu acara diisi dengan praktek memasak dengan bahan baku makanan non beras. Kelompok yang beranggotakan sekitar 30 orang ini, pada awalnya dibentuk oleh Coca Cola Foundation Indonesia yang bekerja sama dengan Perpusda Wonosobo saat merintis berdirinya Rumah Belajar di Kabupaten Wonosobo.
Hanya apabila hari itu ada kegiatan lain, atau pengurus berkepentingan lain, acara baru digeser maju atau mundur dari tanggal tersebut. Di antara acara yang dilaksanakan saat pertemuan, antara lain sambutan dan pembinaan dari Ketua Perpustakaan Srikandi, Kupas Buku dan diskusi, Arisan, Laporan Keuangan, dll. Sekali waktu acara diisi dengan praktek memasak dengan bahan baku makanan non beras. Kelompok yang beranggotakan sekitar 30 orang ini, pada awalnya dibentuk oleh Coca Cola Foundation Indonesia yang bekerja sama dengan Perpusda Wonosobo saat merintis berdirinya Rumah Belajar di Kabupaten Wonosobo.
Pertemuan KSM bulan ini
berlangsung pada hari Jum’at, 17 Februari 2012 di Rumah Belajar Srikandi,
Perum. Manggisan Asri RT 02 RW 06 Blok H No 14. Acara dimulai jam 16.00 dan
berakhir sekitar jam 17.30 WIB. Acara yang sangat menarik adalah Kupas Buku
berjudul “Hidup Itu Lucu” karangan Michael J. Fox. Beberapa bahasan tentang
buku itu antara lain, yang disampaikan oleh Bu Mahendra, mantan Ketua PKK RW
05 Manggisan Asri. “Ya, memang benar kalau hidup itu harus terus belajar.
Karena dengan begitu kita semakin dewasa dan sabar saat menghadapi berbagai
masalah”. Bu Tiwi Sujarwa, Ketua PKK RW 05, membahas pernyataan dalam buku yang
berbunyi, “Di mana kau berpijak, di situlah kau
berada”. “Ya, benar bahwa di mana pun kita berada, kita harus mampu
beradaptasi dengan orang lain/lingkungan baru tersebut. Bukan orang lain yang
harus menyesuaikan dengan kita. Kalau bisa seperti itu, di mana pun kita berada
akan merasa betah dan nyaman” kata Bu PKK RW bersemangat. Sementara itu, Bu
Tholip yang memang dasarnya lucu, tidak kalah komentarnya dengan yang lain.
Bahkan komentarnya, tentang pernyataan dalam buku, “Kalau kamu ingin menjadi
penebang kayu, kau harus pergi ke hutan”. Komentarnya, “ Ya, jelas betul itu.
Kalau perginya ke Mall atau ke pasar kan tidak ada pohon yang bisa ditebang”.
Sontak anggota KSM Srikandi tertawa terpingkal-pingkal.
Ya, itulah sekelumit cerita yang
bisa untuk berbagi dengan pembaca. Di saat sore, kondisi ibu-ibu yang sebagian
besar ibu Rumah Tangga ini meluangkan waktu untuk berkumpul, berdiskusi, dan
belajar. Setelah serangkaian acara selesai, laporan simpin dan arisan dibuka.
Ada dua jenis arisan yang harus dikocok, yakni arisan wajib dan arisan komsumsi. Maksudnya anggota yang mendapat
undian kocokan mendapatkan sejumlah uang. Yang tidak ikut arisan kok dapat
undian kocokan konsumsi mendapat giliran
menyediakan konsumsi (snack dan minum) pada pertemuan bulan depan. Sepintas,
acara seperti Pertemuan PKK karena seluruh anggotanya perempuan. Bedanya, pada
kegiatan ini lebih banyak unsur belajarnya. Entah itu, materi pembinaan, kupas
buku, diskusi, atau membaca buku. Sebelum acara ditutup pun, pengurus
mewajibkan anggota untuk pinjam buku. Buku yang dipinjam bisa untuk bacaan
putra-putrinya, meminjamkan untuk suami, atau untuk dibaca sendiri. Memang
benar kata Michael J. Fox bahwa hidup itu belajar karena pendidikan seseorang
itu tak kan pernah selesai. Contoh belajar riil pada momen ini adalah belajar
berwiraswasta. Beberapa anggota yang memiliki usaha home industry,
seperti membuat aneka makanan ringan, jual asesoris, dan peralatan make up
membawa produk masing-masing untuk dijual. Yang berbisnis pulsa pun tak kalah
ketinggalan mendapat pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar