WONOSOBO - Sabtu, 18 Februari
2012, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diselenggarkan di Masjid Al Muhajirin,
Perum. Manggisan Asri, Andongsili, Mojotengah,Wonosobo. Acara yang dimulai jam
20.00 WIB ini dihadiri oleh segenap kelompok – kelompok keagamaan (Yasinan
Bapak-Bapak, Yasinan Ibu-Ibu, Yasinan Anak-anak, kelompok pengajian Minggu
Kliwon, dan segenap warga RW 5 mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua).
“ Bismillahirohmannirohim. Semoga acara ini menjadi sarana bersilaturokhim menuju kemaslahatan bersama hingga kita mendapat kemuliaan di dunia dan akherat” kata Abu Thoha selaku Ketua Takmir Al Muhajirin, Manggisan Asri saat membuka acara. Abu Thoha juga sangat berterimakasih, atas kerjasama dan bantuan bentuk apa pun dari seluruh warga yang telah membantu Rehab Masjid Al Muhajirin. Hingga malam itu, biaya rehap telah mencapai 30-an juta, namun baru terbayar 20 juta. Karena itu, Panitia Rehap tetap mengharap partisipasi semua warga karena rehap belum selesai. Abu Thoha optimis, karena, “warga Manggisan Asri itu orangnya baik, kompak, menurut, dan berbeda dengan warga di perumahan lainnya. Buktinya, dulu waktu dibentuk group kethoprak, disuruh ngethoprak mau. Diajak kerja bakti mau. Diajak voly, yasinan, pengajian, dsb juga mau. Alhamdullilah, kotak amal dari Sholat Jum,at dan saat memperingati hari Besar Agama lumayan banyak. Kalau diambil rata-rata, setiap bulan antara 600 s/d 700 ribu. Sarana Masjid juga mulai lengkap memberi kenyamanan kita, seperti adanya lampu hias gantung, kipas angin, dan perlengkapan lainnya” imbuhnya panjang lebar.
“ Bismillahirohmannirohim. Semoga acara ini menjadi sarana bersilaturokhim menuju kemaslahatan bersama hingga kita mendapat kemuliaan di dunia dan akherat” kata Abu Thoha selaku Ketua Takmir Al Muhajirin, Manggisan Asri saat membuka acara. Abu Thoha juga sangat berterimakasih, atas kerjasama dan bantuan bentuk apa pun dari seluruh warga yang telah membantu Rehab Masjid Al Muhajirin. Hingga malam itu, biaya rehap telah mencapai 30-an juta, namun baru terbayar 20 juta. Karena itu, Panitia Rehap tetap mengharap partisipasi semua warga karena rehap belum selesai. Abu Thoha optimis, karena, “warga Manggisan Asri itu orangnya baik, kompak, menurut, dan berbeda dengan warga di perumahan lainnya. Buktinya, dulu waktu dibentuk group kethoprak, disuruh ngethoprak mau. Diajak kerja bakti mau. Diajak voly, yasinan, pengajian, dsb juga mau. Alhamdullilah, kotak amal dari Sholat Jum,at dan saat memperingati hari Besar Agama lumayan banyak. Kalau diambil rata-rata, setiap bulan antara 600 s/d 700 ribu. Sarana Masjid juga mulai lengkap memberi kenyamanan kita, seperti adanya lampu hias gantung, kipas angin, dan perlengkapan lainnya” imbuhnya panjang lebar.
Acara yang diawali dengan
berjanjen dengan dipimpin oleh Nuryanto, mantan Ketua RW 5 ini juga
menghadirkan dua orang tamu dari luar. Akhmad Mufid, S.Pd. I (Juara Tillaawah
Tingkat Provinsi Jateng) sebagai pembaca Wahyu Illahi dan Ustadz Akhmad Sholeh,
SH. I sebagai nara sumber. Akmad Sholeh dalam ceramahnya menggarisbawahi bahwa pentingnya
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah agar kita dapat meneladani sifat-sifat
wajib Nabi seperti sidik, amanah dan fatonah. Sidik berarti benar. Apa pun yang
dilakukan dan dikatakan Rosululloh itu selalu benar. Rosul tidak suka khasut
(suudhon/berprasangka buruk). Sementara manusia selalu dekat dengan tiga
perasaan, baik itu berprasangka buruk, khasut, dan punya niat tapi disertai
dengan rasa khawatir yang berlebihan. Kalau tiga perasaan itu muncul, resep
Rosulullah agar kita menjauhi sifat suka berprasangka buruk. Jangan suka
mencari kesalahan orang lain, jangan menggunjing, dan jangan
menjelek-jelekannya. Dengan banyak membaca shalawat, rasa mencintai keteladanan
Rosul akan lebih kuat. Yang kedua dengan menjauhi sifat mudah mengeluh, karena
hidup ini memang ujian. Barang siapa, mau bekerja keras dalam hidup, Alloh akan
memberi kemudahan. Yang ketiga dengan membiasakan ucapan yang lembut. Sesuai
dengan sifat nabi yakni benar dalam perkataan, dan lembut dalam ucapan, dengan
tetangga baik. Kata seorang Filosof, “Ketidakmampuan berbuat baik, karena kita
tidak tertarik untuk melakukan kebajikan”.
Sebagai penutup ceramah, Akhmad
Sholeh menyimpulkan bahwa kesanggupan untuk meneladani sifat-sifat Nabi yang
amanah, sidik, dan fatonah perlu dilatih dari sedikit demi sedikit dan mulai
hari ini”. Acara ditutup dengan bacaan hamdallah bersama dipimpin oleh Ayu
selaku pembawa acara tepat pukul 22.15 WIB. (Oleh : Eko Hastuti, Ketua
Rumah Belajar Srikandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar