Selasa, 07 April 2015

Desember Kelabu

asap hitam kelam 
mengepul memekatkan malam
menghabiskan air mata kepedihan
mengubur dalam impian dan harapan
di ambang keriuhan “Hari Ibu”
ketika untaian doa dan ucapan terima kasih
terlontar lirih
ibu-ibu pedagang Pasar Induk Wonosobo dibuat perih
luka lama baru pulih tlah robek kembali
ironi tragedi
sepuluh tahunan sungguh memilukan
aroma arang melayang di langit Wonosobo
menebarkan bau luka menganga
mengabarkan duka lara
bunyi sirine damkar menyayat hati
lalu lalang kendaraan seakan lepas kendali
menyelamatkan harta tersisa
di antara puing-puing, arang dan api
mengapa ini terjadi?
pertanyaan keempat yang kini pun terucap
dan tak terjawab
sebisu ibu termangu
menatap gantungan nasib raib
dalam sekejab
hanya meratap dan berharap
ada rezki yang ditaburkan oleh-Nya
dengan apa pun bentuk dan cara-Nya
kutahu pasti karna jika Allah berkehendak
tak kan ada yang tidak
hanya itu doa yang tersisa
karna Allah yang maha tahu segala
ibu, kuatkan hatimu
tegarkan jiwamu
meski berat menanggung akibat
jangan rapuh teruslah bangkit mengadu nasib
semoga Allah memberkahi dan melancarkan jalanmu
songsong matahari pagi
yang terus bersinar
setelah bergulat dalam pekat
menyibakkan malam yang kelam
Manggisan Asri, 22 Desember 2014

Tidak ada komentar: