Selasa, 07 April 2015

BULAN MERAH

di ambang senja
kutatap langit, temaram mulai menggigit
petang berarak menyelimuti wajah merona
menanti hadirnya sang primadona malam
rembulan sebentar lagi kan berhias
dengan secawan anggur merah
meski hanya sekejab
ku terus berharap
kau muncul di langit rumahku
kutunggu hadirmu
kusapu seluas cakrawala
di sudut-sudut angkasa tak nampak
hingga batas waktu melintas tuntas
gelap semakin merayap
dingin menyeruak di ketiak
rintik hujan pun jatuh
pupus asa, kau tak kunjung tiba
entah di langit rumahmu
mungkin awan tak cemburu
dan hujan relakan kau hadir
memulas sekilas menghias malam
menyibak pekat menyembulkan bulan
merah darah tumpah
indah
tak mengapa
sepotong langit menjerit
tertutup awan tebal
gerhana bulan total pun batal
fase samar fase parsial hambar
tinggal sepenggal harap
kau kan kembali datang kelak
dalam bayang bumi dan bias matahari
merahkan atmosfir bumi
di wajah
bulan
Manggisan Asri, Wonosobo, 5 April 2015

1 komentar:

Java In Blue mengatakan...

Bagus banget tulisannya, thanks yaa..
Renungan