Senin, 17 Oktober 2011

HIDUP, TERGANTUNG BAGAIMANA KITA MENYIKAPI


(Artikel disampaikan pada Pertemuan KSM Srikandi, Senin, 17 Oktober 2011 di Perpustakaan Srikandi, Wonosobo)
Alhamdulillah, hingga detik ini kita masih diberi kehidupan oleh Alloh SWT. Kata kehidupan berasal dari kata dasar hidup. Tahukah anda bahwa kata hidup di dalam kamus itu memiliki banyak arti? Ternyata arti kata hidup ada 13 macam. Dua diantara makna tersebut perlu kita ketahui agar hidup kita lebih hidup dan tetap berjalan dengan baik, sukses dan bahagia.
1.     Hidup artinya masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya.
Salah satu ciri hidup adalah bergerak. Bergerak bisa berbentuk aktivitas apa pun, misalnya belajar, bekerja, beribadah, bersosialisasi, berwisata, dll. Tidak jarang saat kita melakukan aktivitas banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Juga banyak hal yang tidak terduga baik itu membahagiakan atau menyusahkan. Tak terduga tapi membuat kita senang, itu yang selalu kita harapkan. Namun, tak terduga yang membuat kita sedih, itu yang jadi masalah. Apalagi antara kesenangan dan kesedihan itu lebih banyak kesedihan, akan kah kita bahagia? Selama kita mendapatkan suatu hasil yang tidak sesuai dengan harapan kita berarti kita dalam keadaan bermasalah. Yah, masalah hidup itu terus-menerus tidak ada habisnya. Mulai dari masalah kecil sampai dengan masalah yang lebih besar. Kadang masalah kecil bisa menjadi besar ketika kita tidak dapat menyikapi dengan bijaksana.
2.     Hidup artinya mengalami kehidupan dalam keadaan atau dengan cara tertentu.
Hidup dalam keadaan  tidak seperti yang kita harapkan berarti bermasalah. Masalah adalah sesuatu hal yang harus dihadapi, diselesaikan/dipecahkan. Bagaimana agar kita terhindar dari berbagai permasalahan hidup tersebut? Bagaimana agar masalah-masalah kecil yang kita hadapi tidak menjadi masalah besar? Bagaimana agar hidup kita tidak dirundung berbagai masalah?
Sering kita mendengar anggapan bahwa kita hanya bisa merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan.  Bila pernyataan itu kita telan mentah-mentah, kadang membuat pesimis/pasrah pada nasib/ takdir. Mengapa kita harus bersusah payah kalau memang kita sudah ditakdirkan demikian? Nha, itu lah pemikiran yang keliru (negative thinking). Bagaimana kita tahu kalau nasib kita tidak mujur? Bagaimana kita tahu takdir kita seperti apa? Kalau kita tetap ingin hidup, lakukan aktivitas apa pun dengan cara yang positif (positive thinking). Hidup itu tergantung bagaimana kita menyikapi. Hal yang sama bisa menjadi masalah yang berbeda bagi orang lain. Kadang hal yang menjadi masalah bagi kita, bagi orang lain itu bukan masalah. Maka, kita harus selalu mencerna  berbagai hal yang terjadi dengan tenang, sabar, dan bijaksana. Kadang yang kita rasakan menjadi masalah setelah dicermati ternyata bukanlah masalah, namun hal biasa saja. Ketika kita hadapi masalah yang kecil/sepele dengan serius/berlebihan, masalah tersebut menjadi bertambah besar.
Beberapa contoh bagaimana menyikapi hidup :
a.       Kernet bus yang capai, lelah, dan penat karena seharian di jalanan, menyikapi pekerjaannya yang keras dengan lelucon-lelucon kecil. Kepada penumpang (saya) yang mau naik bus tersebut dia bilang, “ Mangga Bu, sepatune diagem mawon!”. Bagi kernet yang lain mungkin akan berwajah kusut, sangar dan dingin. Apalagi kok mau berkelakar dengan penumpangnya.
b.      Sopir bus Semarang - Pwkrt, mendapat penumpang sedikit tidak kesal, tapi bisa sabar dan menerima keadaan. Saat beberapa penumpang di tepi jalan ditawari mau naik tidak, mereka tidak mau ikut, kata sopir, “ Memang belum rezeki kita “ kepada kondekturnya. Ia pun tetap ceria meneruskan pekerjaannya.
c.       Seseorang yang tidak saya kenal, berbaik  hati menawari tumpangan sampai ke rumah dari Purwokerto dengan gratis. Orang yang nampak cerdas itu ternyata wirausahawan alternatif. Berbagai usaha dia lakukan dengan enjoy. Kadang ada usaha yang tanpa modal, dengan modal sedikit, sampai dengan modal yang lumayan besar. Namun, bagi dia yang penting bukan modalnya tapi kepekaan kita dalam melihat peluang usaha. Itulah sebabnya mengapa dia rela meninggalkan bangku kuliahnya meski sudah semester 5. Ketika kebanyakan orang berobsesi menjadi PNS, dia bangga menjadi diri sendiri sebagai usahawan alternative.
Tips berikut (Langkah Membangun Jiwa dan Pikiran Bersih secara Islam) oleh Adil Fathi Abdullah) dan (Kiat untuk Hidup Sukses ) oleh The Liang Gie akan melengkapi artikel ini.

Langkah-langkah membangun jiwa dan pikiran yang bersih :
1.      Luruskan pikiran anda (ar-Ra’d : 11)
2.      Tinggalkan perfeksionisme (menginginkan segala sesuatu berjalan dengan semestinya atau berjalan sesuai dengan kehendaknya)
3.      Hilangkan rasa cemburu. Cemburu karena kurangnya percaya diri, salah satu sebab timbulnya kecemasan.
4.      Jadilah sosok yang berbeda (setiap individu mempunyai priadi yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing)
5.      Hilangkan penyakit hati. Kadang terjadinya kesusahan dn kesedihan berasal dari diri kita akibat kerusakan pikiran kita. Misal: Rasa Iri itu menyika diri karena hal yang bukan milik kita.
6.      Cintailah orang lain seperti mencintai diri sendiri. (Dada tarasa lapang, jiwa menjadi tenang dan kebahagiaan jiwa meneluruh).
7.      Jangan sedih dengan masa lalu, pikirkan masa kini. Mengingat masa lalu yang gagal/buruk, hanya akan membuat kita lemah dan tak berdaya.
8.      Jangan berpikir statis (Salah satu sumber kesedihan dan kesengsaraan adalah berpikir statis dan tidak mau menerima alternaif lain)
9.      Hilangkan perasaan takut gagal. (Rasa takut gagal mencegah kita untuk mendapatkan pengalaman yang  banyak, menarik, dan berguna).
10.  Ridha dengan Takdir Allah, 11) Berbudi baik dengan orang lain, 12) Lihatlah orang yang di bawah anda, 13) Menghilangkan sedih dan cemas dengan memikirkan ciptaan Alloh,  dan  Jadikan  ibadah (shalat) sebagai obat segala kesusahan

Kiat Hidup Sukses  Sehari-hari menurut The Liang Gie, antara lain
1.      Tibalah sedikit lebih awal pada setiap perjanjian/acara.
2.      Bergairahlah pada setiap hal yang anda lakukan
3.      Selesaikan setiap tugas yang dibebankan, kerjakan sedikit lebih banyak dari yang diminta.
4.      Berusahalah sekuat tenaga untuk menyenangkan kawan-kawan anda
5.      Berusahalah tetap tenang, usahakanlah berbuat dengan apa yang anda miliki
6.      Tanggapilah secara cepat suatu keadaan darurat
7.      Ambilah manfaat dari setiap kesempatan dan gunakan waktu luang secara cerdas.
8.      Hadapilah suatu tantangan apa pun degan bersemangat
9.      Hapuslah sifat-sifat apa pun yang menjurus pada kegagalan
10.  Lakukanlah belajar, belajar, dan belajar
11.  Hargailah kesehatan anda dengan melakukan pekerjaan anda sebaik mungkin
12.  Senangkanlah diri anda sendiri dengan menyenangkan orang –orang lain.
13.  Usahakanlah berbuat dengan apa yang anda miliki
14.  Bergabunglah dan membantu di kala anda dibutuhkan
15.  Ungkapkanlah diri anda setelah anda mengetahui fakta-faktanya
16.  Tolonglah musuh-musuh anda
17.  Perkenalkanlah anda dengan prestasi bukan dengan kata-kata
18.  Dengarlah dengan kedua telinga anda, bukan mulut anda
19.  Jangan berkata “ tidak akan lagi “
20.  Bukalah hati anda bagi mereka yang kurang beruntung

Penulis : Eko Hastuti (Ketua Perpustakaan Srikandi, Andongsili, Mojotengah, Wonosobo)

Tidak ada komentar: