Detik terus melaju
Jarum jam berirama
Berlagu dalam kejaran waktu
Berlari dan berlari
Kencang meninggalkan hari
Yang sekejab lagi berganti
Menambah atau mengurangi
Itu sama dalam bilangan umur
Tlah kurengguk barang seteguk asa
Di antara tebaran impian dan cita
Membara kala nafas-nafas suka bertaburan
Berhimpitan dalam barisan fakta
Mengais luka, menggulung mendung
Dan mengharap hujan sekedar gerimis
Bukan deras mengguyur
Meski kata tak terucap
Namun doa kupanjatkan dalam dekap
Malam mengikis cahya rembulan
Menyongsong embun pagi
Yang enggan bergoyang di ujung-ujung daun
Menetes perlahan dalam bulir permata
Membinar di puncuk tuk menggelinding bersama angin
Dan saat mentari nampak di punggung bukit
Menerobos gumpalan awan hitam
Menyembul di antara sela-sela daun
Dalam dendangan cahya keemasan
Bermandikan kehangatan
Ku tahu, itu menggenapkan angka menjadi empat puluh tujuh
Maka, hanya puji syukur yang mampu
Ku panjatkan pada-Mu
Atas umur yang telah kau panjangkan
Terima kasih Tuhan, Engkau Maha Segala
Kubersimpuh memohon maaf-Mu atas segala dosa
Jadikan hidupku lebih bermakna dan berwarna
Manggisan Asri , 3 Februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar