Senin, 09 Januari 2012

TAHUN BARU CERITA SERU


Kita merencana, Tuhan yang menentukan. Pepatah itu memang cocok untuk cerita mungil ini. Semula sih berencana untuk mengisi acara tahun baru-nan. Dari pada hanya di rumah saja, kami sepakat mengadakan travelling domestik alias jalan-jalan di sekitar kota Wonosobo saja.
Yah, cari udara segar dan pemandangan indah sekaligus hunting foto. Agenda awal berjalan lancar. Perkebunan Teh Tambi , di  Kecamatan Kejajar menyambut kedatangan kami dengan sangat ramah. Hijaunya daun teh, hamparan bukit dengan beground pegunungan Dieng, serta arak-arak awan yang menyebar di setengah badan gunung sungguh mempesona.  Tanaman kentang dan bunga kol yang lagi subur-suburnya menjadi pemandangan tersendiri  karena berjajar rapi seolah berseri menyambut pagi. Semilir angin, sepoi –poi membelai kulit kami yang mulai merasa dingin. Ah…pesona alam pegunungan yang luar biasa. Dengan terpaksa, kami tinggalkan panorama itu untuk melaju ke tempat lain, mengejar Telaga Menjer.
Meski sudah dua puluh dua tahun kudengar pesonanya, tersiar keindahannya, dan kurasakan pernik-pernik mitosnya, namun baru kali itu kulihat dengan mata kepalaku sendiri. Benar, Telaga Menjer sungguh indah. Berbatas tebing tinggi di antara pegunungan yang gagah menjulang, di bawah pohon-pohon cemara yang tegar menatap langit, dan berselimut hawa dingin menusuk tulang, benar-benar menawan. Berpasang-pasang muda-mudi yang menjalin janji (kali nih) seolah menepis mitos bahwa muda-mudi yang berpacaran di sana akan berpisah (putus). Buktinya mereka tidak takut dengan perpisahan dua sejoli yang menyakitkan hati itu. Yah..pesona Telaga Menjer terekam dalam lubuk hati. Meski kami tinggalkan namun keindahannya tak lekang dimakan waktu hingga Perkebunan Tambi Tanjungsari, Wonosobo menyapa kami.
Maunya sih mengulang pesona kebun teh Tambi. Namun, sesampainya di Tanjungsari hujan turun sangat deras. Baru seratus meter kami masuk pintu gerbang setelah membayar karcis 15 ribu perorang, baju kami basah. Hiruk-pikuk balap motor yang sedang digelar di lapangan Tanjungsari semakin membuyarkan  kedamaian alam yang terbayangkan akan kami temui. Ramainya penonton balap motor menyesakkan kami saat ingin berteduh. Akhirnya, kami kembali keluar mencari warung untuk seteguk teh panas dan sesuap nasi. Lagi-lagi hanya kesal yang kami dapat. Teh yang terhidang hanya hangat-hangat tahi ayam dan taksesedap seduhan teh kami di rumah. Nasi yang kami santap pun dingin dan keras  membuat perut semakin mules. Setelah beberapa waktu, hujan agak reda tinggal gerimis tipis. Kami memberanikan diri masuk lokasi lagi, kebetulan ada mobil yang akan membawa kami berkeliling di perkebunan. Walaupun jok mobil basah, kami takpeduli. Setelah lima, sepuluh, dua puluh menit kami menunggu, mobil berangkat pelan-pelan. Semakin menanjak semakin keras deru mobil meniti jalan yang semakin terjal. Baru sekejap menikmati pemandangan hamparan teh yang sungguh sedap, hujan kembali turun. Kaca mobil tertutup tetesan air, sopir pun mengingatkan agar berpegangan kuat. Rasa khawatir mulai hadir, rasa takut mulai datang, jangan…jangan…mobil mogok. Eh…sopir takkalah aksi, sambil nyetir tangan kanannya ngelap kaca yang basah. Berkali-kali aksi itu dilakukan sopir hingga membuat kami tertawa geli. Hingga…tertawa kami tertutup rapat saat tiba-tiba mobil oleng ditanjakan berikutnya. Lalu…” A.a..a….” teriak kami bersamaan. Mobil terperosok dan miring nyangkut di sebatang pohon. “ Astaga, ….andai  mobil yang mirip minibus tanpa kaca jendela itu tidak nyangkut di pohon….”. Aku tak sanggup berandai-andai, karena di sisi pohon adalah pohon teh dengan posisi miring dan berujung lereng yang landai di atas sungai. Satu-persatu di antara kami meloncat turun lalu meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki di bawah rintik hujan yang lumayan rapat. Meski kami dapat  gratisan naik mobil tersebut, namun kami harus menebus dengan jalan kaki sampai di pintu masuk yang entah berjarak berapa kilo.
Benar..benar..kenangan yang takterlupakan. Salam buat Mas Sopir, makasih ya telah mengantar kami walau tidak sampai tujuan.

Tidak ada komentar: