Mengabdi dan berprestasi, mungkin kata yang cocok untuk mendeskripsikan pahlawan tanpa tanda jasa yang satu ini. Bu Mei, begitulah beliau biasa disapa. Wanita kelahiran Wonosobo, 7 Mei 1967 ini berhasil menyandang predikat sebagai Guru Berprestasi I Tingkat SMP Se-Kabupaten Wonosobota tahun 2010. Di tingkat Propinsi, Bu Mei menduduki peringkat 4 dari 35 peserta yang mewakili 35 kabupaten. Prestasi Bu Mei ini menambah daftar perolehan predikat guru berprestasi SMP N I Wonosobo di Tk Kabupaten yang sebelumnya diraih oleh Purdiyanto sebagai Guru Teladan I tahun 2002, Muh. Badjuri, S. Ag sebagai Guru Teladan I tahun 2003, Dra. Eko Hastuti sebagai Guru Berprestasi I tahun 2004, dan Heru Santoso S.Pd sebagai Guru Berprestasi 3 tahun 2011.
Hal yang menarik lainnya adalah kemampuan Bu Mei dalam membimbing siswa mengikuti lomba OSN mapel Biologi. Beberapa siswa binaan Ibu berputra tiga (Fariz, Hanif, dan Ilham) ini berhasil meraih medali. Diantaranya OSN tahun 2005 Riswi Haryatfrehni mendapat medali perak OSN Biologi, tahun 2006 Sinta Setyati Siwi mendapat medali perak, tahun 2008 Siti Dian Novita mendapat medali perak, tahun
2009 Vichi Sicha Irianto meraih medali perunggu, dan tahun 2010 pada ajang Science Camp di Surabaya yang diikuti oleh seluruh perwakilan RSBI se-Indonesia Muhammad Reynaldi berhasil meraih medali emas.
Pada kesempatan ini pula, 1 siswa lainnya meraih medali emas, dan dua medali perunggu untuk mapel Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris atas nama Muhammad Fahruli, Ulfah Ulinuha Tsaqifki Nur Arif. Medali terbaru yang dicetak Bu Mei dalam membimbing siswa loma OSN yakni Medali Emas OSN Biologi atas nama Alfin Harjuno Dwi Putro tahun 2011 di Manado bersama Bu Sari Wahyuningtyas , S TP yang juga mengampu mapel Biologi kelas 8. Prestasi Alfin meraih medali emas OSN Biologi tahun 2011 tersebut menghantarkan Alfin dan Bu Mei diundang ke Jakarta mengikuti upacara HUT RI Ke-66 di Istana Negara.
Pengalaman Bu Mei yang lain adalah ketika mengikuti Diklat Guru MIPA Internasional di Australia beberapa waktu yang lalu. Ternyata dengan mengikuti diklat tersebut, kemampuannya berbahasa Inggris semakin terasah dan menambah pengetahuan, wawasan serta kompetensi beliau dalam mengajar. (Eko Hastuti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar