RANCANGAN PENGENDALIAN MANAGEMEN PADA SMP NEGERI I WONOSOBO SEBAGAI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( RSBI )
Sekolah merupakan sebuah organisasi yang berkecimpung di bidang pendidikan dan terbangun atas beberapa unsur yang saling terkait dan memiliki kontribusi terhadap pencapaian tujuan bersama. Sebagai sebuah system, sekolah harus melakukan serangkaian tindakan dan berupaya melengkapi berbagai perangkat yang mendukung untuk bersama-sama mencapai tujuan sekolah.
Agar semua sumber daya sekolah berfungsi secara efektif dan efisien, perlu adanya system pengendalian managemen di sekolah. Hal ini untuk menghindari terjadinya lack of direction (kekurangan arahan), lack of motivasion (kekurangan motivasi) dan lack of competence (keterbatasan kemampuan).
Agar semua sumber daya sekolah berfungsi secara efektif dan efisien, perlu adanya system pengendalian managemen di sekolah. Hal ini untuk menghindari terjadinya lack of direction (kekurangan arahan), lack of motivasion (kekurangan motivasi) dan lack of competence (keterbatasan kemampuan).
Untuk mengantisipasi munculnya problem control seperti tersebut, perlu diadakan internalisasi visi dan misi sekolah. Visi merupakan pemikiran ke depan yang menggambarkan keadaan di masa yang akan datang. Visi dapat memberikan gambaran (image) kepada seluruh warga sekolah akan gambaran sekolah yang akan diwujudkan di beberapa tahun ke depan. Untuk menuju visi yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan pula misi sekolah. Sehingga ada kejelasan gambaran ke mana sekolah tersebut akan dibawa di masa yang akan datang. Supaya misi sekolah tercapai, selanjutnya dirumuskan tujuan sekolah. Tujuan yang baik akan terukur keberhasilannya dan jelas batas waktunya. Karena itu, perlu langkah untuk mengawali strategi yang disebut analisa SWOT yakni analisa tentang kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threaths). Setelah diketahui kekuatan dan kelemahan lalu dipilih strategi yang dapat memperkuat kekuatan dan kesempatan, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Tahap akhir dari rancangan pengendalian suatu organisasi sekolah adalah melakukan monitoring. Tujuan monitoring yakni untuk mengetahui apakah strategi yang telah dirumuskan tersebut dilaksanakan dengan baik oleh orang-orang yang ada dalam organisasi sekolah.
II. Rancangan Pengendalian
SMP N I Wonosobo sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional mulai tahun 2009/2010 ini, selalu mengupayakan untuk mempersiapkan peserta didik berdasarkan standar minimal pendidikan yang bertaraf internasional, agar lulusannya akan memiliki daya saing internasional. Renstra SMP I Wonosobo mengharapkan memiliki siswa dengan prestasi akademik maupun non akademik di tingkat nasional maupun internasional. Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, menerapkan managemen yang sesuai dengan standar nasional, serta memiliki berbagai aspek penunjang lainnya yang bertaraf internasional.
“Unggul Dalam Prestasi, Mantap Dalam Religi, Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi"
Indikator–indikator Visi Sekolah:
- Terwujudnya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berstandar nasional yang bertaraf internasional.
- Terwujudnya standar kompetensi lulusan yang bertaraf Internasional
- Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang berbasis ICT dengan model CTL.
- Terwujudnya sistem penilaian berstandar nasional yang bertaraf internasional.
- Terpenuhinya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompetensi dan berkualifikasi untuk mengelola sekolah bertaraf internasional.
- Terwujudnya sarana prasarana pendidikan yang bertaraf internasional.
- Terpenuhinya pembiayaan sekolah yang sesuai dengan standar biaya sekolah bertaraf internasional.
- Terwujudnya manajemen sekolah bertaraf internasional.
- Terwujudnya pengembangan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, berbudaya dan religius
- Terwujudnya hubungan yang harmonis antar warga sekolah
B. Misi Sekolah
- Mewujudkan pengembangan Kurikulum Tingkat satuan berstandar Nasional yang bertaraf internasional.
- Menghasilkan output yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
- Menghasilkan peserta didik yang mampu menggunakan ICT dengan tetap berkepribadian nasional serta mampu beradaptasi dengan budaya global.
- Mewujudkan sistem penilaian berstandar Nasional yang bertaraf internasional.
- Mewujudkan pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompetensi dan berkulifikasi untuk mengelola sekolah bertaraf internasional.
- Mengembangkan fasilitas dan sumber belajar sekolah yang bertaraf internasional.
- Mewujudkan pembiayaan sekolah yang sesuai dengan standar biaya sekolah bertaraf Internasional.
- Mewujudkan manajemen sekolah yang bertaraf internasional.
- Mewujudkan pengembangan lingkungan yang bersih ,sehat , berbudaya dan religius.
- Mewujudkan pribadi–pribadi peserta didik yang cerdas dan mandiri baik secara intelektual maupun emosional.
- Sekolah mampu mewujudkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berstandar Nasional yang bertaraf internasional.
- Sekolah mampu menghasilkan output yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
- Sekolah mampu menghasilkan peserta didik yang mampu menggunakan ICT dengan tetap berkepribadian nasional serta mampu beradaptasi dengan budaya global.
- Sekolah mampu mewujudkan sistem penilaian berstandar Nasional yang bertaraf internasional.
- Sekolah mampu mewujudkan pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompetensi dan berkulifikasi untuk mengelola sekolah bertaraf internasional.
- Sekolah mampu mengembangkan fasilitas dan sumber belajar sekolah yang bertaraf internasional.
- Sekolah mampu mewujudkan pembiayaan sekolah yang sesuai dengan standar biaya sekolah bertaraf Internasional.
- Sekolah mampu mewujudkan manajemen sekolah yang bertaraf internasional.
- Sekolah mampu mewujudkan pengembangan lingkungan yang bersih, sehat, berbudaya dan religius.
- Sekolah mampu mewujudkan pribadi–pribadi peserta didik yang cerdas dan mandiri baik secara intelektual maupun emosional.
- Pengembangan kurikulum standar nasional bertaraf internasional.
- Pengembangan kompetensi lulusan yang bertaraf internasional.
- Pengembangan proses pembelajaran bertaraf internasional.
- Pengembangan sistem penilaian standar nasional bertaraf internasional.
- Peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan berwawasan nasional bertaraf internasional.
- Pengembangan fasilitas dan sumber belajar sekolah bertaraf internasional.
- Pemenuhan biaya sekolah sesuai standar pembiayaan sekolah bertaraf internasional.
- Pengembangan sistem manajemen sekolah berstandar internasional.
- Pengembangan lingkungan yang bersih, sehat, berbudaya dan religius.
- Pengembangan pribadi–pribadi peserta didik yang cerdas dan mandiri baik secara intelektual maupun emosional.
- Tuntutan era globalisasi dan perkembangan iptek dan informasi yang sedemikian canggih, mengharuskan sekolah mencetak generasi yang memiliki SDM tinggi dan memiliki daya saing internasional.
- Keseriusan pemerintah dalam mewujudkan amanat UU No.20 tahun 2003, bahwasannya sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
- Dukungan Pemda Wonosobo untuk mengembangkan SMP I Wonosobo menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, meskipun harus merelokasi bangunan SMP I ke tempat lain yang lebih memadai.
- Kondisi masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan yang berkualitas demi putra putrinya.
- Input peserta didik dari tahun ke tahun cukup tinggi, merupakan siswa-siwa yang terpilih dari berbagai SD di Kabupaten Wonosobo.
- Output SMP I Wonosobo yang selalu menempati peringkat 1 kabupaten , dan mampu menjuarai lomba-lomba di tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional.
- Kesanggupan untuk meningkatkan pengembangan kurikulum, kompetensi pendidik dan
- tenaga kependidikan, sarana prasarana , pembiayaan, pengelolaan, dsbnya.
Strategi yang dilakukan oleh SMP I Wonosobo untuk mencapai misi dan tujuan seperti tersebut di atas adalah:
1. Pengembangan kurikulum standar nasional bertaraf internasional.
- Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan standar nasional yang bertaraf internasional.
- Melaksanakan In House Training (IHT) berkelanjutan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan standar nasional yang bertaraf internasional.
- Menyusun standar kompetensi lulusan internasional yang berlaku di sekolah dengan mengintensifkan staf urusan kurikulum dan MGMP tingkat sekolah.
- Optimalisasi prestasi bidang akademik melalui bimbingan belajar, pembinaan olimpiade matematika, olimpiade IPA, Kelompok Ilmiah Remaja, kelompok rumpun IPS, dan kelompok rumpun bahasa.
- Optimalisasi prestasi bidang non–akademik melalui pembinaan olahraga dan kesenian.
- Mengikutsertakan pada kegiatan lomba bidang akademik maupun non–akademik baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, maupun internasional.
- Menyusun program belajar mengajar bertaraf internasional.
- Menerapkan berbagai model pembelajaran bertaraf internasional.
- Memberikan peluang kepada guru–guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran, namun tetap berpijak pada kurikulum bertaraf internasional.
- Melakukan Lesson Study bagi guru–guru mata pelajaran untuk meningkatkan kompetensi dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas yang berstandar nasional maupun internasional.
- Menerapkan strategi pembelajaran berbasis ICT berstandar internasional KBM bilingual berbasis ICT)
- Pendampingan dalam proses pembelajaran dengan pakar keilmuan di bidangnya bekerjasama dengan perguruan tinggi dalam maupun luar negeri.
- Pendampingan native speaker dalam pembelajaran berbahasa pengantar bahasa Inggris.
- Pengembangan dan pendokumentasian bahan ajar berbasis ICT.
- Menyusun program pengembangan sistem penilaian pendidikan bertaraf internasional berbasis ICT.
- Menetapkan model penilaian dan kriteria penilaian dengan mengacu pada norma penilaian bertaraf internasional.
- Melaksanakan penilaian tuntas.
- Melaksanakan penilaian pembelajaran bertaraf internasional.
- Melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dengan standar internasional.
- Menyimpan dokumen penilaian di sekolah.
- Sosialisasi penyelenggaraan rintisan sekolah bertaraf internasional melalui rapat kedinasan dan even yang relevan.
- Pelatihan pengembangan kompetensi guru yang bertaraf internasional melalui MGMP tingkat sekolah dan antar sekolah RSBI, workshop, seminar dan try out.
- Pelatihan kemampuan berbahasa Inggris bagi pendidik dan tenaga kependidikan dengan melalui tourist hunting maupun mendatangkan native speaker.
- Peningkatan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang bersertifikat TOEFEL atau TOEIC melalui pelatihan dan penyediaan media.
- Pelatihan penggunaan ICT dalam proses pembelajaran melalui pelatihan multimedia.
- Mewujudkan fasilitas pokok sekolah bertaraf internasional.
- Memenuhi program pengembangan laboratorium IPA, laboratorium multimedia, laboratorium matematika, laboratorium IPS, dan jaringan internet dengan kualitas dan kuantitas sekolah bertaraf internasional.
- Pengadaan ruang perpustakaan bertaraf internasional.
- Melengkapi buku–buku dan sumber belajar lainnya sesuai dengan status sekolah bertaraf internasional.
- Melengkapi fasilitas pendukung sekolah bertaraf internasional.
- Pelatihan pemberdayaan fasilitas pendidikan yang dimiliki.
- Menyusun program untuk mengoptimalkan pendanaan dalam memenuhi standar biaya sekolah bertaraf internasional.
- Terpenuhinya cost unit siswa per tahun sesuai dengan standar biaya sekolah bertaraf internasional.
- Mengoptimalkan kerja sama yang baik dengan komite, donatur, alumni, serta penggalian dana dari sumber lainnya.
- Melaksanakan program pengembangan manajemen bertaraf internasional.
- Meningkatkan kemampuan manajerial staf, guru, dan karyawan.
- Melaksanakan manajemen berbasis sekolah secara penuh.
- Melaksanakan model manajemen sekolah sesuai standar internasional.
- Menggalang kerjasama dengan sekolah yang telah bertaraf internasional.
- Mengadakan penyuluhan wawasan wiyata madala setiap hari sabtu minggu I.
- Mengadakan ceramah keagamaan setiap hari Sabtu minggu II.
- Mengadakan penyuluhan dengan mengudang dinas terkat setiap hari Sabtu minggu III.
- Mengadakan penyuluhan bimbingan karier setiap hari Sabtu minggu IV.
- Mengadakan kebersihan bersama secara serempak setiap hari Sabtu minggu V.
- Mengadakan tadarus sebelum jam pelajaran setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis.
- Mengadakan sholat dhuhur berjamaah setiap hari kerja.
- Mengadakan sholat jumat disekolah secara bergiliran.
- Membudayakan saling berjabat tangan dan antara kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa setiap datang maupun pulang sekolah.
- Mengadakan classmeting setiap semester.
- Mengadakan out bound semua warga sekolah setiap semester .
- Mengadakan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan)
- Mengadakan karya wisata khusus guru dan karyawan.
- Mengadakan pertemuan keluarga tiap tiga bulanan.
1. Tujuan Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana cara mengatasai masalah tersebut. Jadi menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan program.
Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui apakah program sekolah mencapai sasaran yang diharapkan. Jadi menekankan pada aspek hasil.
2. Komponen Utama Monitoring dan Evaluasi.
a. Komponen Input :
1) Aspek tenaga pendidikan: kepala sekolah, guru, dan karyawan.2) Aspek kesiswaan: Kondisi siwa dan prestasi siswa.
3) Aspek sarana dan pembiayaan.
4) Aspek Peran masyarakat.
b. Komponen Proses :
1) Aspek Kurikulum dan bahan ajar.
2) Aspek Proses belajar mengajar.
3) Aspek Penilaian.
4) Aspek Manajemen dan kepemimpinan.
c. Komponen Output :
1) Aspek Prestasi belajar siswa.
2) Aspek Prestasi guru dan Kepala Sekolah.
3) Aspek Prestasi sekolah.
3. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi.
- Kepala Sekolah.
- Tim Supervisi Sekolah.
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan tiap tiga bulan sekali, selama satu tahun.
III. Penutup
Rancangan pengendalian di dalam suatu organisasi sekolah untuk menjamin bahwa organisasi dapat mencapai tujuan sekolah. Namun demikian, sehebat-hebatnya rancangan bila tidak dilaksanakan secara konsisten dengan visi, misi, dan tujuan sekolah, strategi yang dipilih mungkin tidak akan berhasil secara maksimal. Untuk itu, perlu adanya internalisasi visi dan misi, agar ada gambaran ke depan sekolah yang diinginkan. SMP I Wonosobo 3 tahun mendatang diharapkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Pelaksanan program yang meliputi 8 standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, proses, kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian, mulai direalisasikan melalui 10 sasaran. Terwujudnya kurikulum standar nasional bertaraf internasional yang dijabarkan dalam silabus dan direalisasikan dalam pembelajaran dengan model CTL berbasis ICT oleh guru professional akan menghasilkan output yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat regional, nasional maupun internasional. Kondisi tersebut juga didukung adanya fasilitas dan biaya yang memadai, serta penerapan system managemen sekolah yang tepat, akan mewujudkan iklim belajar yang kondusif. Monitoring dan evaluasi terhadap tiga komponen (input, proses, output) oleh kepala sekolah /Tim Supervisi Sekolah agar dilakukan secara terprogram dan konsisten. Laporan hasil monitoring kemudian disampaikan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap sekolah (stakeholders) sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah dan agar mendapatkan masukan yang positif untuk perbaikan pelakanaan program ke depan lebih baik.
BA-PGB-05, 2003, Managemen Berbasis Sekolah, Depdiknas-Dirjen Dikmenum, Jakarta
Praptapa, Agung, 2009, The Art of Controlling People, Strategi Pengendalian Perusahaan
PT Gramedia Utama : Jakarta
………………..., 2009, Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah, SMP I Wonosobo
Rangkuman
Rancangan Pengendalian
Untuk merancang suatu system pengendalian managemen dimulai dari visi dan misi organisasi. Visi SMP I Wonosobo adalah Unggul Dalam Prestasi, Mantap Dalam Religi, Menguasai Teknologi dan Komunikasi.
Misi: Mewujudkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berstandar Nasional yang bertaraf internasional, Menghasilkan output yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, Menghasilkan peserta didik yang mampu menggunakan ICT dengan tetap berkepribadian nasional serta mampu beradaptasi dengan budaya global, Mewujudkan sistem penilaian berstandar Nasional yang bertaraf internasional,Mewujudkan pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompetensi dan berkulifikasi untuk mengelola sekolah bertaraf internasional, Mengembangkan fasilitas dan sumber belajar sekolah bertaraf Internasional,Mewujudkan manajemen sekolah yang bertaraf internasional,Mewujudkan pengembangan lingkungan yang bersih ,sehat, berbudaya dan religius, Mewujudkan pribadi–pribadi peserta didik yang cerdas dan mandiri baik secara intelektual maupun emosional.Agar misi tercapai, perlu dirumuskan tujuan yang lebih rinci dengan ukuran pencapaian secara jelas. Tujuan:Terwujudnya kurikulum standar nasional bertaraf internasional, meningkatnya nilai rata-rata UNAS dari 8,04 ke 8,30 dan terbentuknya SKL bertaraf internasional, Terlaksananya proses pembelajaran dengan bahasa Inggris berbasis ICT, Terbentuknya system penilaian berbasis ICT, Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan berwawasan nasional, Tersedianya fasilitas dan sumber belajar sekolah bertaraf internasional, dll. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan diperlukan strategi. Strategi di mulai dari analisa lingkungan eksternal dan internal, yang kemudian dikenal dengan analisa SWOT.
Analisa Eksternal: Tuntutan era globalisasi dan perkembangan iptek dan informasi yang sedemikian canggih, mengharuskan sekolah mencetak generasi yang memiliki SDM tinggi dan memiliki daya saing internasional, Keseriusan pemerintah dalam mewujudkan amanat UU No.20 tahun 2003, bahwasannya sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional, Dukungan Pemda Wonosobo untuk mengembangkan SMP I Wonosobo menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, meskipun harus merelokasi bangunan SMP I ke tempat lain yang lebih memadai, Kondisi masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan yang berkualitas demi putra putrinya, Input peserta didik dari tahun ke tahun cukup tinggi, merupakan siswa-siwa yang terpilih dari berbagai SD di Kabupaten Wonosobo. Analisa Internal: Output SMP I Wonosobo yang selalu menempati peringkat 1 kabupaten , dan mampu menjuarai lomba-lomba di tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional, Kesanggupan untuk meningkatkan pengembangan kurikulum, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana , pembiayaan, pengelolaan, dsbnya.Setelah dilakukan analisa lingkungan, lalu dipilih strategi yang dapat memperkuat kekuatan dan kesempatan dan meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Strategi Pencapaian: Pengembangan kurikulum standar nasional bertaraf internasional,Pengembangan kompetensi lulusan, Pengembangan proses pembelajaran, pengembangan system penilaian, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pengembangan fasilitas dan sumber belajar, pemenuhan biaya, penerapan managemen sekolah, dan pengembangan lingkungan secara kondusif. Langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring melalui analisa target dan realisasi.
Monitoring dilakukan tiap tiga bulan sekali dalam satu tahun oleh kepala sekolah atau tim supervisi sekolah. Komponen utama monitoring mencakup komponen input, proses, dan output. Bentuk analisa target lainya yakni menentukan langkah-langkah pengendalian dengan memperhatikan aspek people, action, dan result.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar