Minggu, 13 April 2014

Perpustakaan Saka Guru Kebudayaan

Juara Lomba Pidato dari Perpustakaan Srikandi
Hal tersebut menjadi tugas yang tidak ringan mengingat akhir-akhir ini pelajar khususnya kurang peduli dengan budaya sendiri. Apalagi terbersit untuk ikut melestarikan dan mengembangkannya. Pengaruh perkembangan teknologi bisa jadi sebagai penyebabnya. Fakta demikian sesuai dengan pengakuan Anindita Dyah Rachmawati, peserta pidato dari Perpus Srikandi yang berhasil meraih juara 1 sebagai berikut : “ Tanpa kita sadari Wonosobo memiliki kebudayaan yang cukup banyak dan menarik.


Penari Lengger foto bareng Eka Budianta dan Ibu Tirto Utomo
Sayangnya banyak dari kita, terutama pelajar yang sepertinya acuh tak acuh terhadap budaya sendiri. Seiring dengan perkembangan zaman, makin lama pudar semangat untuk melestarikan budaya Wonosobo. Kita bahkan lebih tertarik dengan budaya luar yang kadang tidak sesuai dengan budaya kita. Padahal budaya kita sebenarnya lebih baik, bahkan ‘adi luhung’ dan mengandung nilai-nilai budi pekerti dan nilai seni tinggi”.
Wonosobo memang memiliki berbagai jenis budaya yang memiliki nilai seni tinggi seperti, Tari Lengger, Tari Embleg, budaya Cukur Rambut Gimbal, Batik Lokal “ Talun Ombo”, aneka makanan khas, dan lain-lain. Nah, peran perpustakaan dalam pelestarian budaya tersebut dengan mengajak pengguna perpustakaan agar mencintai Wonosobo. Wujud cinta budaya Wonosobo itu ada tiga menurut Bapak Eka Budianta, yakni mengenal dengan baik Wonosobo, terampil merawat baik itu menjada atau pun membuat karya baru, dan mengajak orang lain untuk mencintai Wonosobo. Kata Bapak Eka Budianta , “ Untuk mengenal budaya Wonosobo bisa dengan membaca di Perpustakaan. Setelah mengenal diharapkan terketuk untuk melestarikan dan mengembangkan. Karena itu, jadikan hobi membaca jadi budaya kita”.
Terselenggarakannya kegiatan Tirto Utomo Award V berupa lomba Pidato Antar Perpustakaan Desa dan Lomba Membuat Resep Makanan dari Umbi-Umbian direspon positif oleh, Bapak H. Kholik Arief, bupati Wonosobo. Kata beliau, “ Kegiatan Perpusda ini sederhana, tetapi menarik dan inovatif. Sebagai penghargaan kepada Bapak Tirto Utomo, nama Tirto Utomo mau dijadikan sebagai nama jalan di Wonosobo”. Beliau juga bangga akan prestasi Perpusda Wonosobo yang menjadi juara 1 Lomba Perpustakaan Daerah tingkat nasional. Demikian juga dengan Perpustakaan Desa Al-Bidayah, Sapuran, Wonosobo yang meraih Juara 1 Lomba Perpustakaan Desa tingkat Nasional. Prestasi lain yakni seringnya Perpustakaan Desa di wilayah Wonosobo yang menjadi Juara 1 Lomba Perpustakaan Desa tingkat provinsi , salah satunya Perpustakaan Srikandi, Andongsili, Mojotengah, Wonosobo. Semoga, prestasi yang banyak diraih oleh perpustakaan desa maupun perpusda Wonosobo benar-benar dapat menjadi saka guru kebudayaan Wonosobo yang ‘adi luhung’. Hingga tema peringatan HUT ke-24 Perpusda Wonosobo, “ Bersama kita lestarikan kebudayaan serta kekayaan alam khas Wonosobo” dapat terwujud. Ayo, kita catat, kunci lestari menurut Bapak Eka Budianta adalah berlanjut, beragam, dan mandiri.
Ada hal menarik yang terekam dari acara peringatan HUT ke-24 Perpustakaan Umum Kabupaten Wonosobo beberapa waktu lalu. Adalah pernyataan Bapak Eka Budiyanta, salah satu yuri Lomba Pidato Tirto Utomo Award V di Ruang Audio Visual Perpusda, tanggal 15 Maret 2014. “Perpustakaan saka guru kebudayaan” kata Pak Eka. Maksudnya perpustakaan memiliki peran banyak akan kegiatan pelestarian dan pengembangan budaya. Perpustakaan tidak hanya tempat untuk baca buku, meminjamkan buku, mengembalikan buku saja, namun harus diisi dengan berbagai aktivitas positif yang menjadi wadah bagi berbagai minat, bakat, komunitas, dan sebagainya. Berbagai inovasi layanan perpustakaan tersebut tidak lain untuk melestarikan dan mengembangkan budaya. Pengertian budaya dalam konteks ini tidak hanya berupa hasil budi daya manusia tempo dulu seperti peninggalan-peninggalan cagar budaya, tari-tarian, dll. Makna budaya yang maksud adalah kebiasaan baik yang ditumbuhkembangkan melalui aktivitas perpustakaan. Sebagai contoh adalah lomba pidato dengan tema melestarikan kebudayaan khas Wonosobo. Peserta lomba pidato diharapkan memiliki kemampuan untuk tampil dan percaya diri saat menyampaikan gagasan atau pun ide-idenya dalam mengakui, menghargai, melestarikan dan mengembangkan budaya daerah Wonosobo.

Tidak ada komentar: