Kamis, 04 Oktober 2012

Contoh Puisi Deskriptif


Maaf El (penyair wonosobo), aku memaksakan melahirkan sebuah puisi untuk contoh peserta ekskul jurnalistik. Nyatanya, hasilnya kacau. Jalinan kata dan untaian imajinasiku nyaris takbermakna. Tidak seindah puisi-puisimu. Tapi, cukuplah untuk contoh puisi yang deskriptif (menggambarkan suasana/keadaan) dalam episode waktu dalam kehidupan ini, khususnya saat senja. Silakan El untuk mencermati larik-larik puisi ini. Mungkin bisa jadi bahan diskusi.

KILAU SENJA

lembayung senja merapat
merambat dalam kemilau  kuning jingga
sambut hadirnya malam nan kelam
di sudut peraduan
mentari di cakrawala barat
mendekap hangat
begitu kuat

desir angin menyibakkan sayap
merayap pekat
dendangkan nada
dengungkan lagu
merona antara duka lara
dan suka cita
beriring dalam bilangan waktu
hingga detik-detik menjadi nyata
poleskan episode kehidupan
guratkan peran yang dimainkan

senja selalu sigap
hantarkan rembang petang ke dalam gelap
kala luka kian menganga
pilu terasa ngilu
harapan tak terjawab
dan cinta tak terbalaskan
malam pun bermandikan peluh
tempat ku bersimpuh
sebelum subuh

warna senja tetap merona
berbingkai lembayung jingga
begitu mempesona

Manggisan Asri, 03102012

(Puisi tersebut lalu diedit oleh El, jadinya seperti berikut ini)

]epilog sepi[

izinkan aku merayapi gelap
bau pelayat memekat di kidung kelam.

tolong tuang anggurku
agar kemabukan mendesir di pesisir
melahir hasrat, membuka tirai berjuntai
menyelami ruang di antara dada dan rasa
lalu tenggelam bersama desauNya

kalibeber, 03102012






Tidak ada komentar: