Rabu, 21 September 2011

RESENSI BUKU

Judul Buku
:  Perjalanan Penuh Karya, TIRTO UTOMO, Pendiri Aqua
   MENJADI YANG TERBAIK
Penulis
:  Muhammad Henaldy
Penerbit
:  Bridge Publishing
Kota Terbit
:  Yogyakarta
Tahun Terbit
:  2010
Tebal Buku
:  162 Halaman


Berbicara soal prestasi, tidak afdol bila tidak dilengkapi dengan prestasi tokoh yang satu ini. Beliau adalah salah satu putra daerah Wonosobo yang telah menorehkan banyak prestasi dan menginspirasi banyak orang untuk berkarya terbaik dalam bidangnya masing-masing. Beliau dikenal sebagai industriawan, pecinta lingkungan, pendidikan, kesenian, dan olah raga. Untuk mengenang dan melanjutkan cita-cita beliau, pada tahun 2004 dibentuk Tirto Utomo Foundation. Kegiatannya untuk membantu acara olah raga, pendidikan dasar, lingkungan hidup, dan kebudayaan. Buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh siapa saja khususnya pelajar Wonosobo agar dapat meneladani jasa-jasa beliau yang penuh dedikasi, motivasi, dan inspirasi. Tirto Utomo adalah salah satu putra Wonosobo yang sukses mendirikan AQUA pada tanggal 19 Juni 1973. Aqua adalah produk air kemasan yang pertama kali ada dan menjadi brand  bagi produk sejenis. Orang menyebut aqua untuk berbagai merk air kemasan. Hal ini menunjukkan betapa kuat pengaruh nama dari sebuah produk yang tangguh, berkualitas, dan unggul. Mencerminkan pribadi Tirto Utomo yang disiplin, jujur, kerja keras, dan amanah, serta hormat kepada siapa pun.  Kwik Kian Gie menambahkan kalau Sien Biauw  nama kecil Tirto Utomo menjalani hidupnya dengan penuh vitalitas, kreativitas, kecerdasan, dan kepemimpinan yang tidak diragukan lagi. Seperti pesan yang disampaikannya, bahwa “ Tak ada jalan pintas untuk sukses dalam bidang apa pun juga. Semua harus melalui tahapan proses-berkembang-berjuang-bersaing-jatuh bangun untuk menjadi The Best Top of Line! “
Tirto Utomo dibesarkan dalam keluarga yang sederhana  dan kondisi ekonomi  belum baik. Beberapa ruang rumahnya hanya beralaskan semen, sebagian ada yang beralaskan tanah, bahkan berdinding gedheg.Ketika  orang lain masih terlelap tidur, ia sudah beranjak bangun untuk mencari rumput, memberi makan sapi-sapi perahnya. Ia lalu membantu memerah dan mengantar susu ke pelanggan dengan penuh semangat, kegembiraan, dan rasa tanggung jawab. Meski hidup dalam kondisi yang demikian, keluarga Tirto Utomo menikmati kesederhanaan dengan rasa kebersamaan, kehangatan, kasih sayang dan saling menghormati antar saudara. Pemikiran orang tuanya yang maju sangat mendukung keberhasilan pendidikan Tirto Utomo. Mulai dari St.Pius Wonosobo, Tiong Hoa Hwee Kwan ( SMP Belanda) Magelang, HCS (Hollands Chinese School)  Magelang, BHS ( Hogere Burger School) Semarang, HBS St.Albertus (SMA Dempo) Malang. TU lalu melanjutkan kuliah di UGM Fak Hukum (sarjana muda), terus melanjutkan S1 di UI Fak Hukum.
karier Tirto Utomo diawali sebagai wartawan di beberapa media massa mulai dari Sin Po, Pantjawarta, Djawa Post, dan Koran Sindo. Setelah lulus sebagai sarjana hukum Tirto Utomo bekerja di Permina dan pertama kali ditempatkan di Pangkalan Brandan – sebuah daerah pedalaman terpencil yang masih berhutan-hutan di Medan, Sumatera Utara selama 5 tahun. “ Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang”, semboyan yang membawa TU menduduki jabatan penting di Pertamina sebagai Kepala Divisi Hukum dan Pemasaran Luar Negeri. Atas prestasinya TU mendapat penghargaan Dharma Karya dari Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1995. Insprirasi selanjutnya adalah mendirikan OASIS yaitu sebuah restoran yang menyajikan berbagai makanan khas Indonesia dengan arsitektur, interior, tata cara penyajian hidangan berkelas internasional. OASIS begitu mempesona karena tidak sekedar bisnis saja namun ada semangat nasionalisme baik sosial maupun budaya. Selain OASIS juga mendirikan restoran eksklusif di Jakarta “ Memoris” , “Pand’dor”. Semua itu adalah hasil dari tekadnya yang kuat untuk berkarya untuk negeri. Tercermin dari pesannya “ Jangan takut dan tidak perlu takut dengan persaingan, selama kita bisa mempertahankan kualitas dan tidak henti melakukan inovasi. Pesaing itu sebenarnya bagus karena kita bisa compare kualitas produk yang kita miliki dengan pesaing”. Karya terbesar lainnya adalah menciptakan produk air minum dalam kemasan siap minum yang bersih dan sehat. Ide kreatif tersebut tidak  sengaja muncul ketika ada perundingan tingkat internasional dengan perusahaan dari Amerika Serikat. Pesannya : 1) Kalau kita menemukan sebuah ide yang baik, segera realisasikan, jangan menunda-nundanya!, 2)Berusahalah menjadi yang terbaik dalam apa pun pilihan bisnis dan karier anda, 3) Apa pun yang terjadi, betapa besarnya masalah yang kita hadapi, harus kita hadapi dengan kepala dingin. Dan jangan panik!, 4) Hidup itu melayani, bukan untuk dilayani, 5) Belajar itu tidak kenal usia tidak kenal waktu. Sampai kapan pun kita perlu belajar. Ingat, selalu ada orang yang lebih jago, lebih pintar dari kita. Belajar bisa resmi dari sekolah, bisa dari buku, dari kawan, dari atasan, dari karyawan, dari lingkungan, bahkan dari lawan”. Itulah pesan-pesan TU kepada generasi penerus bangsa sesuai dengan tujuan penerbitan buku  ini untuk membangkitkan inspirasi pada generasi penerus dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia melalui semangat kewirausahaan yang tangguh.



Tidak ada komentar: