Selasa, 28 Februari 2012

Pawai Kelurahan Mlipak, Semarak

Wonosobo – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW  1433 H dan Khitanan Massal Kelurahan Mlipak, Kecamatan Wonosobo, Sabtu, 25 Februari 2012 lalu menggelar acara Karnaval atau Pawai. Acara yang diikuti oleh perwakilan seluruh  RT dari beberapa RW kelurahan Mlipak ini memeriahkan sebagian wilayah Barat Kota Wonosobo. Jalan-jalan yang dilalui oleh rombongan peserta karnaval sempat macet beberapa waktu karena banyaknya tim yang mengikuti acara. Sebagian besar Tim menampilkan dandanan berbagai profesi seperti, tentara, polwan, perawat, dai/kyai, pemburu, petani, peternak ikan, dan lain-lain.

Budaya RSBI : Prestasi, Jujur, dan Sopan

Penyerahan piala atau medali setelah upacara hari Senin sudah bukan hal yang asing lagi bagi siswa SMPN 1 Wonosobo. Seolah setiap siswa ingin berlomba menyumbangkan prestasi bagi sekolahnya. Memang, budaya prestasi merupakan salah satu budaya yang ditumbuhkembangkan  di kalangan warga spensa. “Selain budaya prestasi juga budaya jujur dan santun” jelas Parwanto selaku kepala sekolah saat memberikan sambutan penerimaan hadiah lomba tersebut.

Sabtu, 25 Februari 2012

Drum Band Akmil Magelang Beraksi Lagi

Oleh : Eko Hastuti

Sabtu, 25 Februari 2012 Wonosobo kembali dimeriahkan oleh penampilan Drum Band Akmil Magelang. Display yang cukup memukau di Alun-Alun Wonosobo seusai Upacara Penutupan Latihan Praja Bhakti Taruna Akmil di Kabupaten Wonosobo TP 2011/2012 ini, ditonton oleh ratusan warga yang sebagian besar siswa-siswi sekolah mulai dari TK, SMP, SMA dan masyarakat umum. Kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh Paguyuban Kesenian Tradisional Tari Topeng dan Kuda Kepang “ANOM SARI” dari Binangun, Ringin Anom, Kertek, Wonosobo yang tampil di halaman KODIM, Wonosobo.

Minggu, 19 Februari 2012

Penerapan TQM di Sekolah

 (Arsip Tugas Mata Kuliah TQM Tahun 2009)
1. Apakah organisasi Sdr mempunyai focus pada customer? Usaha apa saja yang dilakukan untuk memahami keinginan customer?
Organisasi tempat saya bekerja adalah salah satu SMP di Wonosobo. Sebagai  Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang pertama di kabupaten Wonosobo tentu mempunyai focus pada customer dalam penyelenggaraan pendidikan. Baik itu pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Pelanggan internal meliputi siswa, orang tua siswa, dan komite sekolah. Sedang pelanggan eksternal meliputi masyarakat , Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai lembaga pendidikan setingkat lebih tinggi, instansi atau  lembaga tertentu.
Beberapa usaha yang telah dilakukan untuk memahami keinginan pelanggan antara lain :
a. promosi, tentang program RSBI yang meliputi visi , misi, tujuan, kegiatan, prestasi serta tata cara pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 2010/2011 ke SD-SD unggulan di kabupaten Wonosobo.
b. sosialisasi, dengan membuat spanduk/poster tentang penerimaan siswa baru dan dipasang di tempat-tempat strategis serta mengumumkan melalui blog. Selain itu juga membuat brosur yang dibagikan kepada calon peserta yang mendaftarkan diri di sekolah tersebut.
c. komunikasi, dengan mengundang orang tua siswa/wali dan pengurus Komite Sekolah untuk mengadakan rapat pleno Komite guna membicara program dan pembiayaan program tersebut demi tercapainya tujuan sekolah.
d.unjuk kualitas, dengan mengadakan perpisahan, spenza action, dan gelar seni setiap akhir tahun sebagai pertanggungjawaban kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa selama satu tahun.
e. mengadakan kerjasama dengan lembaga bonafit guna memberikan kualitas layanan prima kepada siswa berupa kegiatan unggulan atau tryout.

Result Control

 (Arsip Tugas Managemen Control Tahun 2009)
Saya bekerja di salah satu Lembaga  Pendidikan  Menengah di Wnsb. Mulai Tahun Pelajaran 2009/2010 ini, Lembaga tersebut menyandang predikat sebagai  Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Peningkatan gradasi ini tentu mengandung konsekuensi logis yang harus dipatuhi dan diwujudkan oleh seluruh “ civitas akademika” agar tiga tahun ke depan lembaga tersebut menjadi Sekolah Betaraf Internasional. Menjadi RSBI, harus memenuhi beberapa kriteria standar baik segi sarana prasarana, tenaga (guru dan karyawan), kurikulum, manajemen, input dan output. Untuk menghasilkan output yang berkualitas setaraf output kualitas internasional, visi dan misi lembaga harus bersifat oprasional dan rasional, sehingga mudah untuk mewujudkan dan mengukur pencapaian target yang diinginkan. Adapun visi dan misi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

KESIAPAN PELAKU USAHA DAN PEMERINTAH

(Arsip Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dalam Bisnis Tahun 2010)
Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan konstruksi kontrak publik yang menggunakan anggaran Negara baik bersumber dari APBN maupun APBD. Konsekuensinya pemerintah dituntut kesiapannya dalam mengalokasikan anggaran tersebut. Pelaku usaha juga dituntut mampu memberikan prestasi yang seefisien mungkin dan mencegah praktik-praktik curang. Di samping itu pemerintah dan pelaku usaha juga menghadapi dua pilihan terbuka yakni kompetisi internasional dan tuntutan desentralisasi yang keduanya menuntut kemampuan daya saing.


A. Indeks Daya Saing Bisnis
Menurut Global Competitiveness Report 2003-2004, Indonesia berada pada peringkat bawah untuk ranking indeks daya saing pertumbuhan. Kedudukan Indonesia di lingkungan regional (ASEAN) juga berada pada peringkat paling rendah. Hal tersebut disebabkan antara lain birokrasi yang tidak efisien, ketidakstabilan politik, dan para pelaku usaha belum diperlakukan setara dengan pelaku usaha asing.

MEKANISME INSENTIF/KOMPENSASI

(Arsip Tugas Sistem Informasi Managemen tahun 2010)
Menurut Handoko, kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para  pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pemberian kompensasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai agar kinerjanya semakin meningkat,  bersemangat dan berprestasi. Kompensasi tidak harus berupa finansial (upah, bonus, premi, dan lain-lain), namun dapat juga berupa non finansial berupa pemberian kesempatan mengikuti pelatihan, rekreasi, study banding, penghargaan suatu prestasi, beasiswa pendidikan, dan sebagainya.
Indikator pemberian kompensasi kepada guru, menurut Umar meliputi : tingkat gaji yang diperoleh guru, tingkat bonus, tingkat jaminan kesehatan, tingkat jaminan kecelakaan, tingkat pemenuhan program rekreasi, dan pemenuhan tempat ibadah.Gaji yang dimaksudkan pada pernyataan tersebut adalah gaji bagi guru wiyata/honorer, karena guru negeri sudah mendapat gaji dari pemerintah.
Kompensasi Finansial
Kompensasi bagi guru dan karyawan di salah satu SMP  berupa finansial dan non finansial. Kompensasi finansial berupa pemberian insentif bagi guru dan karyawan yang mendapat tugas tambahan selain tugas pokok. Bagi GTT (Guru Tidak Tetap) dan PTT (Petugas Tidak Tetap) setiap bulan mendapat insentif sebesar masa pengabdian masing-masing di sekolah tersebut. Nominal insentif berjenjang mulai dari Rp.250.000,- s/d Rp.350.000,- baik GTT maupun PTT.
Pemberian insentip tersebut sebenarnya kurang tepat, mengingat kompetensi guru yang dituntut harus bisa memenuhi 4 standar kinerja (berijazah sarjana) disamakan dengan PTT yang hanya lulusan SMA. Kompensasi lain berdasarkan tugas tambahan yang diberikan kepada GTT/PTT. GTT yang menjadi wali kelas mendapat insentif setiap bulan sebesar Rp 75.000,- Guru negeri maupun GTT yang tidak menjadi wali kelas tidak mendapat insentif. Tugas tambahan lain adalah pembimbingan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lomba akademik maupun non akademik. Guru Negeri maupun GTT yang mempunyai kompetensi dalam membimbing kegiatan ekstrakurikuler mendapat insentif Rp 20.000,- sekali datang. Apabila tidak datang, guru tersebut tidak mendapat insentif. Demikian juga, saat guru memberikan pembimbingan lomba, seperti OSN, Keteladanan Siswa, LCC, dan lain-lain diberi insetif sebesar Rp 20.000,- per pembimbingan. Bagi guru bidang study yang mengampu kelas 9 mendapat insentif setelah memberikan pembinaan/pembimbingan tambahan (les sore hari). Guru yang mendapat tugas lain sebagai pembantu urusan kepala sekolah mendapat insentip secara berjenjang. Mulai dari Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarana Prasarana, Humas, Bendahara Umum, Pembina OSIS, dan lain sebagainya. Kepala Sekolah mendapat insentif dengan nominal berbeda (paling besar) setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Insentif lain diberikan secara insidental ketika menjadi panitia suatu kegiatan sekolah, seperti PPDB, Pentas Seni, UTS, UUK, dan lain-lain. Yang tidak berimbang adanya kebijakan dari kepala sekolah bahwa semua kegiatan sekolah diampu oleh pembantu urusan kepala sekolah. Terutama kepanitiaan inti, bahkan ada kepala sekolah tidak malu-malu  menjadi ketua panitia kegiatan tertentu ( misalnya PSB, Karya Wisata, Panitia Tes).

PROFIL PERPUSTAKAAN SRIKANDI TAHUN 2005

PROFIL PERPUSTAKAAN SRIKANDI
KELURAHAN ANDONGSILI, MOJOTENGAH, WONOSOBO
d/a Manggisan Asri RT 01 RW 06 Blok H No 14 Telp (0286) 325019

1.      Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, tugas seorang ibu menjadi semakin berat. Tidak sekedar melayani suami, mengelola rumah tangga dan mendidik anak, namun juga harus selalu meningkatkan diri dengan menambah pengetahuan,  wawasan dan ketrampilan. Untuk itu, perlu adanya Taman Bacaan Masyarakat ( TBM ) di lingkungan komunitas terkecil khususnya di RW VI Kelurahan Andongsili, Kecamatan Mojotengah.  Dengan membaca, khususnya ibu akan maju pola pikirnya dan luas wawasannya. Dengan demikian, akan terbentuk iklim masyarakat yang positif, lahir generasi bangsa yang berkualitas, dan tercipta sumberdaya manusia yang tinggi.

PERAN PEREMPUAN DALAM MENYUKSESKAN SENSUS PENDUDUK 2010

Oleh : Eko Hastuti
(Arsip Lomba Menulis Artikel Populer Dharma Wanita Kabupaten Wonosobo tahun 2010)
A. Pendahuluan
            Sensus penduduk/pencacahan penduduk atau enumeration kadang-kadang disebut cacah jiwa, yang dalam pelaksanaannya kadang-kadang  juga disebut cacah rumah tangga. Pencacahan penduduk telah dimulai sejak tahun 1825 pada masa penjajahan Inggris oleh Raffles, khususnya di pulau Jawa. Pencacahan tersebut dipengaruhi oleh sensus penduduk yang dilakukan di Inggris pada tahun 1801. Awalnya sensus penduduk yang dilakukan di negara-negara barat    mempunyai hubungan dengan tujuan-tujuan militer, perluasan kerajaan atau untuk maksud-maksud perpajakan. Dalam pandangan modern istilah sensus mengandung makna penghitungan penduduk yang mencakup wilayah suatu negara.  

Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW


WONOSOBO - Sabtu, 18 Februari 2012, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diselenggarkan di Masjid Al Muhajirin, Perum. Manggisan Asri, Andongsili, Mojotengah,Wonosobo. Acara yang dimulai jam 20.00 WIB ini dihadiri oleh segenap kelompok – kelompok keagamaan (Yasinan Bapak-Bapak, Yasinan Ibu-Ibu, Yasinan Anak-anak, kelompok pengajian Minggu Kliwon, dan segenap warga RW 5 mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua).

Jumat, 17 Februari 2012

Kupas Buku dan Diskusi


Oleh : Eko Hastuti (Ketua RB Srikandi, Wonosobo, Jateng)

KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Srikandi merupakan salah satu kelompok  binaan Perpustakaan Srikandi, Kelurahan Andongsili, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. KSM Srikandi mengadakan kegiatan rutin berupa pertemuan tanggal 14 setiap bulannya.
RESENSI  BUKU


Judul
: Hidup Itu Lucu
Penulis
: Michael J. Fox
Penerbit
: Kaifa
Kota Terbit
: Bandung
Tahun Terbit
: 2011
Tebal Buku
: 131 hal
Ketika banyak orang berpendapat bahwa hidup itu, sulit, unik, penuh misteri, indah, bahkan kejam, Michael berbeda pendapat. Yah, hidup menurutnya itu lucu. Nah, lucunya seperti apa, mari kita cermati kisah hidup penulis buku ini yang seorang aktor, penulis, Komedian, produser dan aktivis.  Michael yang  tidak tamat SMA ini, menerima gelar kehormatan dari sejumlah universitas. Sebagai penulis buku, Michael menginspirasi pembacanya untuk bekerja keras, meraih apa pun yang bisa diraih, dan memaksimalkan kemampuan. Ciri khas Michael adalah optimistis, hangat, dan penuh humor.

Kamis, 16 Februari 2012

WORKSHOP PTK GURU JATENG


“Adanya tantangan kemajuan teknologi yang semakin cepat, menuntut peran dan tanggung jawab yang tepat dan cepat pula. Pendidikan menjadi kunci peningkatan SDM yang dapat menjawab tantangan itu. Guru sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dituntut memenuhi sejumlah kompetensi yang sudah ditetapkan.

Minggu, 12 Februari 2012

SENINYA MENJADI GURU

Oleh : Eko Hastuti

Uniknya menjadi guru sekarang ini. Sesuai tuntutan azas pembelajaran, guru berperan hanya sebagai fasilitator saja. Pusat belajar pada peserta didik. Guru harus menyiapkan administrasi seabrek.

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW


Oleh : Eko Hastuti

(By holding the Maulud Commemoration of our prophet Muhammad SAW let’s improve our faithrul and believe in God as the prove of Islamic Character)

OSIS SMPN 1 Wonosobo, Sabtu, 10 Februari 2012 di halaman sekolah telah menyelenggarakan kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan yang berlangsung mulai jam 08.00 tersebut bertujuan untuk menanamkan karakter siswa dalam mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT.

Sabtu, 11 Februari 2012

PIDHATO BASA JAWA


Dening : Eko Hastuti
Tegese Pidhato 

Pidhato iku dadi salah sijine materi pembelajaran siswa SMP kelas 8 semester 2. Pidhato uga diarani sesorah utawa tanggap wacana. Materi iki bisa wae dadi materi sing ora disenengi para siswa awit pancen merlokake kaprigelan wicara.

Jumat, 10 Februari 2012

Panorama Indah


Sore menjelang Maghrib, tepatnya jam 17.55 WIB, Jum'at, 10 Februari 2012 muncul panorama indah di langit Wonosobo. Saat itu  hujan agak deras, awan tebal berkabut. Awan hitam menggelantung dan basah. Dalam keremangan yang mulai datang, matahari bersinar sangat terang.

Kamis, 09 Februari 2012

BURUNG VS BONEKA

Oleh : Eko Hastuti

Cerita ini, terjadi di dalam Angkot Jurusan Wonosobo-Limbangan, kira-kira seminggu yang lalu. Saya dibuatnya tercengang.  Setelah lama menunggu penumpang penuh, masuk seorang ibu bersama putrinya yang berumur kurang lebih dua tahunan. Si anak menenteng sebuah mainan (semula kukira mainan). Eh, ternyata sebuah sangkar burung mungil yang di dalamnya juga ada seekor burung Pipit yang bulunya dicat warna-warni.

Senin, 06 Februari 2012

MENJEMPUT HUJAN


Oleh : Eko Hastuti


Menjemputmu seakan menanti kawan lama yang hendak bertandang
Kalau waktu luang
Kalau aral tak melintang
Kalau kesempatan datang
Tapi, hari berganti hari tak kunjung  tiba
Hingga kerinduan membeku dan membatu di ambang senja

Minggu, 05 Februari 2012

KUTHA WONOSOBO

Dening : Eko Hastuti
 Kutha kang jembar bawera
Ngilak- ilak  sapendelenging mata
Cumondhok ing tengahing arga
Ereng-erenge Sumbing, Prau, Sindoro, Bismo lan Telomoyo

Papane dhuwur ngawiyat
Antara 270 tekan 2.250 meter  saka lumahing samodra
Hawane adhem gawe tentrem
Tumraping warga kang wus padha katrem
Kaisik-isik sumribiting maruta
Tumiyub sribat-sribit, silir-silir
Leledhang nglelipur nala
Kang  cuwa, sungkawa, lan nelangsa
Dadi mulya

Sabtu, 04 Februari 2012

Pagi melayang, petang menjelang


Jum,at, 3 Februari 2012. Berlalu begitu cepat, seperti hari-hari sebelumnya. Hingga   genap empat enam tahun lewat. Waktu yang sebenarnya cukup untuk berkarya. Menggoreskan pena, merangkai kata, mencurahkan ide, melayangkan imajinasi, mengabadikan tragedi, komedi, dan semua  yang ada dalam sebuah balada, sebait puisi, seikat  pantun, seuntai cerpen, sebuah artikel, sealinia  esai,  atau sebuah resensi. Tapi  apa yang kutulis? Sekedar merenda angan, melanglang buana dalam alam mimpi, memanjakan semua harapan untuk merajut dan menyulam  kata , takkan pernah terjadi. Hingga penyesalan demi penyesalan yang hadir, entah  itu buah perenungan diri atau sekedar instrospeksi.